Begini Kondisi Pasaran Batu Akik Sekarang di CBS

Anag Syahli penjaja batu aki dan cincin di kawasan pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), Martapura

wartaniaga.com,Martapura- Perlahan-lahan, Anang Syahli mendekati seorang lelaki yang baru keluar dari mobilnya untuk menawarkan jualannya. Tiga hingga lima buah barang ia sodorkan kepada sang lelaki tetapi dijawab dengan singkat “ nanti saja”. Inilah kondisi yang kini dialami para penjaja batu akik di kawasan pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), Martapura, Kabupaten Banjar.

Menurut Anang, saat ini penjualan batu akik jauh lebih sepi dibanding dengan sekitar 1 tahun yang lalu. “ Sehari dapat menjual  4 sampai 5 biji saja saat ini sudah untung” ujar pria berusia 70 tahun ini kepada wartaniaga.com.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Jika dahulu, katanya sehari dapat menjual puluhan biji dengan harga  berkisar mulai dari Rp. 50.000 sampai jutaan rupiah. Dan paling sedikit dapat meraup omset Rp 500.000 per hari, namun sekarang untuk mendapatkan omset Rp 100.000 saja sudah susah.  “ Hingga jam segini ( pukul 15:00 wita, red) baru laku 1 biji seharga Rp. 25.000.” tutur lelaki yang sejak muda sudah berdagang batu akik ini.

Dirinya juga mengungkapkan, kondisi ini bukan saja dirasakan oleh para pedagang keliling seperti mereka, tetapi juga pedagang yang memiliki toko di central kerajinan batu  terbesar di Kalimantan Selatan ini.

“ Para penjaja batu akik seperti saya ini tinggal belasan orang saja, dulunya lebih dari 40 orang, banyak dari mereka yang beralih profesi. Begitu pula dengan toko-toko yang menjual batu akik dan perhiasan lain juga ada beberapa yang tutup karena sepi pembeli”  terang kakek 5 cucu ini.

Tidak berbeda dengan Anang, Bahrian juga mengeluhkan hal yang sama. Jika dahulu dirinya mampu menjual puluhan batu akik dan  cincin dalam sehari, kini hanya 5 biji, itupun jika ada event tertentu.

“ Sekarang paling banyak laku 5 cincin,  itupun  jika ada acara-acara nasional yang dilaksanakan di Kalsel, maka biasanya para tamu dari daerah lain pasti berkunjung ke sini untuk mencari oleh-oleh, tetapi jika tidak ada seperti inilah kondisi” terangnya.

Terlebih lagi, menurut warga Pekauman, Martapura ini,  saat ini mereka tidak dapat menjual dengan harga mahal, karena toko-toko juga banting harga. “ Pasar sepi dan demi memenuhi sewa toko puluhan juta perbulan, mereka lebih memilih menjual dengan harga murah asal ada untung” ujarnya.

Meski demikian, Bahrian mensiasatinya dengan  menjual batu akik dan cincin miliknya melalui online dan hasilnya cukup memuaskan. “ Saya jual juga lewat media sosial, lumayan seminggu bisa laku 5-10 biji batu atau cincin dan harganya bisa lebih mahal saya jual dibanding di sini” kata ayah 2 anak seraya menambahkan para pembeli umumnya berasal dari luar Kalimantan.

Reporter : Edhy Darmawan

Editor : Didin Ariyadi

Foto : Edhy Darmawan

Pos terkait

banner 468x60