KONI Kalsel Dilema, Atlet Terancam Tidak Bisa Berangkat Ke PON XX

Wartaniaga.com, Banjarmasin- Mendapat wewenang untuk memberangkatkan atlet ke Pekan Olahraga Nasional (PON), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) justru mengalami dilema.

Hal itu dikarenakan, atlet Kalsel terancam tak bisa mengikut multi event olahraga empat tahunan tersebut akibat terbatasnya anggaran yang dimiliki.

Setelah diberi wewenang penuh atas keberangkatan atlet menuju PON XX Papua 2021, Oktober mendatang, KONI Provinsi Kalsel harus berpikir keras agar semua atlet mampu bertanding dan memberikan hasil terbaik.

Dikatakan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Kalsel, Enly Hadianoor, Hal ini dikarenakan tahun ini hibah anggaran untuk KONI Kalsel hanya berkisar Rp7,2 miliar dan itu dinilai tak mencukupi mengingat biaya untuk mengikuti PON di Papua cukup besar.

“Kemarin kita mengajukan anggaran sekitar Rp32 miliar, kemudian diturhnkan lagi menjafi Rp29 miliar. Tapi, setelah diketuk atau disetujui oleh Pemprov Kalsel serta DPRD Provinsi Kalsel nilainya turun hingga Rp7,2 miliar, ini jelas tak cukup,” tandasnya, Sabtu (13/2) di sekretariat KONI Kalsel.

Sempat berkomunikasi dengan dengan KONI Kalbar serta Sekum KONI Kaltara, Kaltim dan Ketum KONI Kalbar, dana hibah untuk KONI Kalsel dinilai jauh lebih kecil.

“KONI ada eksistensinya tentang sistem keolahragaan nasional. Berdasarkan UU No 3 tahun 2005, Organisasi olahraga domain ada di KONI, tapi ini justru sebaliknya,” katanya.

Untuk dana hibah, sejauh ini Kalbar sedang dalam proses perumusan anggaran, angka mereka Rp20 sampai Rp25 miliar. Padahal dari peringkat di PON Jabar 2016, peringkat mereka berada di 23 Nasional.

Sementara Kalsel peringkat 16 tahun ini cuma mendapat hibah Rp7,5 miliar. “Ini buat perbandingan data saja, makanya disampaikan,” ucapnya.

Untuk itu, kedepan pihaknya menyatakan, silakan Dispora Kalsel daftarkan atlet serta mengurus transportasi dan akomudasi atlet sesuai PON onskejul Oktkber 2021.

“Dengan komposisi anggaran Rp7,2 miliar, hal itu menurutnya tak ada di KONI, dan atlet terancam tak berangkat,” katanya.

Untuk Kalsel ada 25 cabor bahkan bertambah 27 yang dinaungi. Sementara 10 cabor prioritas medali. Tapi 15 cabor juga ada yang diundang keikut sertaanya dan ada sanksi kalau tak ikut, sementara pihaknya menginginkan semua berangkat.

“Dan di Dispora menyatakan tak ada anggaran untuk itu dengan alasan pandemi dan bencana. Tapi, pandemi dan bencana semua paham itu, namun event ini prestise, event olahraga empat tahunan,” pungkasnya.

Penulis : Ahmad Yani

Pos terkait

banner 468x60