Sehingga dimasa anak-anak beliau sudah mulai ditanamkan pendidikan tauhid dan akhlak oleh ayah dan neneknya sendiri, serta belajar membaca alqur’an. Dengan demikian guru pertama dalam bidang tauhid dan akhlak adalah ayah dan nenek beliau sendiri yang selalu berada disampingnya dan memimpinnya.
Meskipun kehidupan ekonomi kedua orang tuanya dalam keadaan sangat lemah, namun mereka selalu memperhatikan untuk membantu dan meringankan beban guru yang mengajar anaknya dalam belajar membaca alqur’an.
Sehingga tiap malam guru Sekumpul diberi sangu 1 botol kecil yang berisi minyak tanah untuk diberikan kepada guru Muhammad Hasan Pasayangan yang mengajarinya.
Dalam usia kurang lebih 7 tahuh beliau sudah mulai belajar di Madrasah kampung Keraton Martapura selama 2 tahun. Kemudian meneruskan ke Madrasah Darusalam Martapura sampai tamat dan tidak pernah sekolah SD atau Sekolah Dasar.
Guru-guru ditingkat tahfiz atau ibtidai di keraton yaitu guru HM Zaini Umar, Guru Abd Muis dan di tingkat Ibtidaiyah yaitu Guru Sulaiman, Guru H Abd Hamid Husin, Guru Mahalli Abdul Qodir, Guru M Zein, Guru H Rafii, Guru Syahran.
