Wartaniaga.com, Banjarmasin- Kemacetan menjadi salah satu masalah yang kerap terjadi di kota berkembang termasuk Banjarmasin. Terlebih lagi menghadapi hari-hari besar, seperti malam Tahun Baru, malam hari Raya Idul Fitri atau HUT Kota Bajarmasin. Tidak jarang untuk mengurai kemacetan dilakukan rekayasa lalu lintas dibeberapa ruas jalan protokol.
H Irwan Wijaya salah seorang warga Banjarmasin mengatakan sudah saatnya kota Banjarmasin melakukan pembangunan ke wilayah selatan sehingga dapat mengurangi kemacetan yang sering terjadi. “ Saat ini pusat kota Banjarmasin hanya terkonsentrasi di wilayah Banjarmasin Tengah saja, sehingga ketika ada kegiatan jalan-jalan di kawasan itu selalu macet” ujarnya.
Padahal, lanjutnya jalan-jalan di Banjarmasin Tengah, Barat dan sebagian Timur sudah tidak dapat ditambah lagi. “ Kita tidak bisa berharap lagi ada tambahan jalan baru di 3 wilayah itu karena sudah padat, paling hanya bisa melebarkan sisinya saja, sementara setiap tahun kendaraan selalu bertambah” kata pria yang tinggal kawasan jalan Perdagangan Banjarmasin Utara ini.

Menurutnya, wilayah Banjarmasin Selatan masih banyak ruang yang dapat dikembangkan sehingga terjadi pemerataan. ” Kalau dikembangkan maka konsentrasi kegiatan masyarakat juga terbagi yang otomatis juga mengurai kendaraan dan kemacetan” tutur Irwan.
Sementara itu, Sri Handayani menilai kemacetan di Banjarmasin belum terlalu parah hanya terjadi diwaktu-waktu tertentu. “ Selain hari-hari besar, macet di Banjarmasin masih bisa diatasi paling pagi saat masyarakat mau beraktivitas kerja dan sekolah juga sore saat pulang kerja” paparnya
Meski demikian, Sri berharap adanya kesiapan dari pemerintah karena selalu terjadi penambahan kendaraan. “ Bagusnya ada tambahan jalan baru atau fly over untuk antisipasi beberapa tahun kedepan” ucap karyawan salah satu bank swasta ini sambil tersenyum.
Terkait itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin ,Ichwan Noor Chalik mengungkapkan berdasarkan catatanya ada 5 titik kemacetan yang sering terjadi di Banjarmasin.
“ Di perempatan jalan Sultan Adam, perempatan Gatot Subroto, jalan Sungai Lulut, pertigaan Kuripan dan jalan Sulawesi adalah kawasan yang sering terjadi kemacetan pada pagi dan sore hari” jelasnya kepada wartaniaga.com di ruang kerjanya akhir pekan lalu.
Dikarenakan itu adalah jalan provinsi dan kewenangannya ada di Dinas Perhubungan Provinsi, maka untuk melakukan rekayasa lalulintas pihaknya harus berkoordnasi terlebih dahulu.
“ Kalau jalan dibawah kewenangan pemko Banjarmasin sudah tidak masalah, hanya saja jalan provinsi kami harus koordinasi dulu dengan Dishub Kalsel” kata mantan Ka Sat Pol PP kota Banjarmasin ini.
Dikataka Ichwan, pihaknya sudah mengirim surat kepada Gubernur Kalsel agar mendapat kewenangan mengatur jalan provinsi sehingga untuk melakukan rekayasa lalulintas lebih mudah. “ Sebagai contoh kota Surabaya yang dimana pemprov Jatim sudah menyerahkan kewenangan jalan provinsi kepada pemko untuk mengatur sehingga lebih mudah melakukan rekayasa disaat-saat tertentu seperti malam tahun baru, karena rekayasa lalulintas salah satu solusi bagi kemacetan” paparnya.
Dirinya berjanji akan terus memantau dan menjaga agar kelancaran jalan di Banjarmasin tetap dapat dinimkati masyarakat. “ Masyarakat tahunya jalan di Banjarmasin milik pemko padahal ada jalan provinis dan nasional, tetapi kami selalu berkordinasi agar menjaga kelancaran lalulintas di Banjaramsin” pungkasnya.
Reporter : Fathur Rahman
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Fathur Rahman