Wartaniaga.com, Banjarmasin- Sejumlah pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Banjarmasin merasa terbebani di tengah langkanya gas elpiji 3kg.
Zakaria, salah seorang pedagang Bakso mengungkapkan sejak kebijakan pemerintah terkait distribusi gas elpiji beberapa waktu lalu ia kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar tersebut.
“Selain sulit, harga juga mahal, yang tadinya Rp. 25.000 sekarang Rp. 30.000 hingga Rp. 40.000 per tabung” ujarnya, Kamis (12/2/2025).
Zakaria mengaku setiap hari menggunakan dua gas, satu untuk kuah bakso dan satu untuk merebus air.
” Dua tabung habis dalam sehari, jadi seminggu kurang lebih 14 biji,” jelasnya.
Dirinya merasa terbebani dengan harga tersebut, pasalnya terjadi selisih yang besar dari harga yang biasa ia beli.
“Kalau Rp 10 ribu pertabung selisihnya, artinya seminggu Rp 140 ribu saya harus mengeluarkan uang tambahan,” papar Zakaria.
Sementara itu, Mastiana merasakan hal yang sama, sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg.
“Terkadang agen tidak mau menjual ke kami karena cuman beli satu atau dua tabung. Meraka hanya mau menjual kepada pengecer,” ucapnya wanita sehari-hari berdagang Nasi akuning dan Soto Banjar ini.
Diungkapkannya, dulu pernah mencoba kartu gratis gas dalam program pemerintahan yang ada malah tidak berfungsi.
” Terpaksa membeli yang harga Rp 30 ribu sampai 35 ribu rupiah per tabung,” keluhnya seraya menambahkan itupun susah dicari.
Reporter : Sephia Aprilian Pradini
Editor : Fairuz Reza