Ibnu Ditantang Gali Bukti Jalur Rempah di Banjarmasin

Jalur Rempah

Wartaniaga.com, Banjarmasin – Kota Banjarmasin tempo dulu yang dikenal sebagai bandar dagang, dimana segala aktivitas masuknya barang (dagangan) lokal maupun dari luar Pulau Kalimantan didatangkan menggunakan jalur sungai lewat kapal muatan.

Sebut saja Pelabuhan Martapura Lama, salah satu titik tempat singgah kapal untuk melakukan bongkar muat barang di Banjarmasin kala itu. Baru-baru ini Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan observasi di sekitar pelabuhan tersebut dan menemukan koin logam dengan logo VOC.

Pihaknya mengaku sudah menerjunkan tim agar melakukan penggalian informasi mengenai pelabuhan tersebut. “Kita sudah melakukan kerjasama dengan tim cagar budaya untuk menggali bukti fisik dan informasi tentang pelabuhan lama ini,” ucapnya disela pembukaan acara diskusi kelompok terpumpun jalur rempah nusantara di Swiss-bell Hotel Banjarmasin, (12/11).

Walikota Banjarmasin Ditantang Menggali Bukti Budaya Jalur Rempah

Jalur Rempah

Penemuan bukti tersebut menandakan bahwa Kalimantan selatan merupakan salah satu portal penting dalam distribusi rempah pada era kolonial, khususnya rempah jenis lada.

Selain itu ia juga mengungkapkan telah melakukan pencarian data dan imformasi mengenai tugu perang banjar yang hilang akibat peperangan pada tahun 1935, serta menggali informasi dan bukti kongkrit tentang Keraton Kesultanan Banjar yang pertama yang terletak di Muara Kuin, dan keraton kedua di Sungai Mesa.

Sebelumnya Walikota Banjarmasin ditantang Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud RI, Najamuddin Ramly untuk melakukan penggalian budaya mengenai jalur rempah yang ada di Banjarmasin.

“Kalau Pemkot Banjarmasin tidak bisa menemukan bukti fisik atas warisan budaya ini maka yang dicari adalah bukti budayanya, sebab akan sulit untuk mencari bukti konkrityang berumur ratusan tahun,” sebut pria yang kerap disapa Ramly ini.

Ia menjelaskan bukti budaya dimaksud yakni seperti tarian, bahasa, makanan, pakaian serta adat istiadat yang berkaitan dengan budaya bahari.

“Jadi cukup bukti budaya kalau belum bisa mencari bukti otentik atau bukti fisik dari warisan budaya,” pungkasnya.

Reporter : Zakir
Editor : Muhammad Zahidi
Foto : Zakir

Pos terkait

banner 468x60