Wartaniaga.com, Banjarmasin- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring meminta masyarakat untuk tidak panik dan melakukan aksi borong terkait isu virus corona.
“Masyarakat jangan panik, karena kepanikan tidak akan memecahkan masalah. Apalagi dengan tindakan aksi borong karena ketakutan. Sehingga suplay barang berkurang sedang permintaan bertambah. Maka akan terjadi inflasi disuatu daerah,” ujar Amanlison saat jumpa pers di gedung BI Banjarmasin, Kamis (5/3).
Tidak Perlu Panik isu virus corona
Dia juga mengatakan inflasi di Kalimantan Sselatan (Kalsel) pada Februari 2020 tadi sebesar 0.08% (mtm) lebih rendah dibandingkan bulan sebelummnya yaitu sebesar 0,30% (mtm).
Hal ini dikarenakan lebih rendahnya inflasi kelompok makanan, minuman, tembakau serta kelompok perlengkapan dan peralatan Rumah Tangga (RT).
Secara tahunan, Inflasi kalsel sebesar 3,28% (yoy), ini lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yaitu sebesar 3,07& (yoy). Dan menurut kelompok pengeluaran utama, inflasi IHK Kalsel terutama bersumber dari kelompok kesehatan sebesar 1,48% (mtm).
Sementara itu, tambahnya permintaan angkutan udara yang rendah menyebabkan kelompok transportasi mengalami deflasi sebesar 1,11% (mtm).
Secara spasial Banjarmasin mengalami deflasi 0.02%, Kota Baru inflasi 0.30% dan Tanjung inflasi 0.91%.
“Untuk inflasi nasional pada Februari 2020 tercatat sebesar 0.28% (mtm) didukung pencapaian inflasi daerah yang berada dalam sasaran inflasi nasional sebesar 3,0 ± 1%. Sedangkan inflasi Kalsel 2020 diperkirakan terkendali dan semakin rendah, sesuai sasaran inflasi nasional yaitu 3.0±1%,” papar Amanlibson
Secara keseluruhan penurunan inflasi 2020 diperkirakan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, cuaca yang lebih baik, program peningkatan p Toko produksi pertanian, penguatan kordinasi TPID yang lebih baik ; implementasi Roadmap
Pengendalian inflasi dan kerjasama antar daerah serta perluasan jaringan Toko Tani Indonesia, Rumah Pangan Kita, Ewarong, dank anal distribusi lainnya serta kegiatan pasar murah / operasi pasar.
Sementara itu, menurut Dadi Esa, Pejabat Kebijakan Ekonomi BI mengatakan ada 4 faktor pengendali inflasi disuatu daerah yakni pertama Keterjangkauan Harga, kedua Ketersediaan Pasokan dan Kelancaran Distribusi serta Komunikasi yang efektif.
“Keempat faktor itulah yang harus kita jaga bersama, sehingga pengendalian inflasi daerah bisa kita tanggulangi,” pungkas Dadi.
Reporter / Foto : Edhy Dharmawan & Aya
Editor : Didin Ariyadi