Wartaniaga.com, Yogyakarta – Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan, melalui Deputi Ahli Ekonomi Bank Indonesia KPW Provinsi Kalsel, Dadi Esa Cipta mengajak masyarakat untuk beralih mengkonsumsi daging beku. Hal ini diungkapkannya kepada 27 awak media Kalsel yang mengikuti Refreshment Media Bank Indonesia di Yogyakarta, Jum’at (1/11) malam.
Menurutnya, gejolak inflasi di Kalsel berkisar pada 4,11% yoy pada tahun 2019, sedangkan untuk perbulannya 0,16% moon to moon. Kenyataan ini diperkuat dengan naiknya beberapa harga daging dan ayam ras di pasaran.
Daging Beku Murah
“Pengguna daging beku bisa menyeimbangkan harga daging segar yang cukup mahal berkisar antara 120 ribu sampai dengan 140 ribu perkilogram, pada Rumah Pangan Kita (RPK) harganya hanya 80 ribu/kilogram”, jelasnya.
Terlebih lagi, katanya menghadapi Natal dan Tahun Baru mendatang pihaknya bersama-sama Tim Penanggulangan Inflasi daerah (TPID) berkewajiban menjaga kestabilan harga bahan pokok dan ketersedianya untuk masyarakat.
“ Kita bersama-sama Bulog dan Pemprov Kalsel bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur mendatangkan daging dan ayam ras agar sediaan dan stok di Kalsel tetap stabil demi menghadapi akhir tahun ini,” kata Dadi di Sahid Hotel, Yogjakarta.
Daging Beku Halal
Ia mengatakan, daging beku selain lebih murah juga terjamin kehalalannya, untuk itu dirinya berharap masyarakat mau beralih guna menjaga angka inflasi di Kalsel. “ Daging beku merupakan daging yang Higenis harga terjangkau dan juga halal” ucapya.
Dikatakannya, TPID dan Bank Indonesia dalam waktu akan melakukan operasi pasar guna mengantisipasi kenaikan harga sembako. “ Operasi pasar pasti kita lakukan,” tandasnya.
Reporter : Edhy Dharmawan
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Edhy Dharmawan