Wartaniagia.com, Banjarbaru – Maraknya kasus demam berdarah atau DBD, bukan hanya dialami orang dewasa namun juga usia balita yang rentan terkena penyakit tersebut hingga berujung pada kematian setiap tahunnya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru tegaskan kepada masyarakat untuk tidak menimbun sampah di lingkungan yang kerap jadi sarang nyamuk.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P3) Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Fahmi mengatakan walaupun peralihan musim belum mempengaruhi adanya penyakit mematikan tersebut, pihaknya sudah melakukan persiapan untuk menanggulangi sebelum terjadinya wabah itu bersama Puskesmas se Kota Idaman.
“Kita sudah berkoordinasi dengan semua puskesmas dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat,” ujarnya kepada wartaniaga.com diruang kerjanya, Jumat (18/10).
Fahmi mengungkapkan pencegahan bukan hanya melalui pemeriksaan rutin di Puskesmas, namun, masyarakat juga harus mempunyai kesadaran dalam menyikapi peralihan musim, apalagi sampah yang menumpuk di teras rumah juga harus dibersihkan. Pihaknya berharap tidak ada yang terkena penyakit mematikan tersebut.
“Bukan lalat saja yang tinggal disana, nyamuk juga ada ini yang akan jadi bahayanya,” jelasnya.
Fahmi menjelaskan pihaknya akan gencar bersosialisasi oleh puskesmas sebagai kepanjangan tangan mereka. guna meningkatkan peran masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap bersih agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Banjarbaru.
“Obat-obatan sudah disediakan di Puskesmas itu hanya pencegahan sementara kalau parah mau tidak mau harus dirujuk ke RS,” bebernya.
Ia menghimbau agar masyarakat tidak menimbun sampah dan membuat genangan air yang bisa membuat tempat tinggal sendiri bagi nyamuk aedes aegypti, yang menjadi pemicu dapat menimbulkan penyakit tersebut.
“Makanya kami inginkan pencegahan terlebih dahulu, supaya tidak sempat ada kasus ini lebih parah,” harapnya.
Reporter : Riswan
Editor : Mukta
Foto : Riswan