Wartaniaga.com, Banjarmasin- Peran media sangat besar untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Demikian dikatakan, Dirjen Kementerian Informasi dan Komunikasi, Rosalita Niken Widiastuti dalam Editor’s Forum Media Bermartabat untuk Pemilu Berkualitas yang dilenggarakan oleh Kominfo dan PWI di Banjarmasin, Selasa (16/10).
Menurutnya, keberadaan media massa harus benar-benar menjadi sarana informasi yang akurat bagi masyarakat.
“ Semua orang saat ini bisa menjadi pemilik media, mudah sekali menyebarkan berita melalui akun media sosial yang dimilikinya. Untuk itu, sebagai media massa harus benar-benar menyajikan berita yang akurat dan dapat dipercaya masyarakat” ujarnya.
Dikatakannya, media massa dengan media sosial sama tetapi tidak serupa, terdapat perbedaan yang mendasar antara keduanya.
“ Media sosial tidak pernah terverfikasi dan belum tentu sesuai kaidah jurnilistik, sedangkan media massa telah melalui beberapa penyaringan redaktur, sudah dalam koridor pers dan pastinya terverifikasi” jelasnya.
Sebab itulah, tambahnya media harus bisa mengambil peran sebagi pembawa informasi yang akurat, benar dan berimbang.
“ Saat ini kepercayaan masyarakat terhadap media massa berada dinilai Plus 5 sedangkan sebaliknya kepercayaan terhadap medias sosial berada diangka min 5” kata Rosalita.
Sementara itu, Nurzaman pimpinan redaksi Arah.com mengatakan menjelang pemilu 2019 mendatang memang suhu politik lagi panas terlebih lagi di media sosial.
“ Media sosial lagi panas menjelang Pemilu 2019, hendaknya media massa jangan ikut terbawa, sajikanlah berita sesuai dengan indefedensi dan kode etik jurnalistik” papar mantan jurnalis TV One ini.
Keberpihakan media pada salah satu calon dinilainya sah-sah saja, asal jangan menjelek-jelekan calon yang lain. “ Buatlah berita sebaik-baiknya, sanjunglah setinggi-tingginya calon anda tetapi jangan menjatuhkan pasangan lain” bebernya.
Pada kesempatan itu, Nurzaman mengajak seluruh insan pers Banua khususnya pimpinan redaksi yang juga turut hadir untuk menjadi media yang bermartabat, independen dan bersikap terhadap kebenaran.
Reporter : Fathur Rahman
Editor : Edhy Dharmawan
Foto : Edy Koesmono