Wartaniaga.com,Banjarmasin- Produksi sampah masyarakat kota Banjarmasin dalam sehari saat ini sudah mencapai 600 ton. Jumlah yang tiap tahun dipastikan akan selalu meningkat seiring jumlah penduduk yang juga bertambah.
Festival Kolaborasi Nyawa Sungai 2018 yang beberapa hari lagi akan dilaksanakan menjadi momentum bagi Kakikota mengajak masyarakat untuk mengurangi produksi sampah. Salah satu tempat yang menjadi pilot project program itu adalah kampung Kelayan Kecil, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin.
Bagi Kakikota, manajemen sampah bukan saja diperlukan untuk mengurangi produksi sampah rumah tangga tetapi juga mampu menghasilkan tambahan ekonomi bagi warga.
Tika, salah seorang warga sempat tidak yakin dengan program ini. Namun setelah mencoba menerapkan manajeman sampah yang dibuat oleh tim LabTanya, dirinya mampu mengurangi produksi sampah. Lebih dari itu, bahkan Tika berani menghimbau konsumennya untuk tidak menggunakan kantong plastik.
“Dengan adanya ini saya bisa lebih bijak dalam memanajemen sampah dan menghemat uang membeli kantong plastik sejumlah Rp. 270.000,- yang dapat dialokasikan membayar lapak di pasar” ujar pedagang di Pasar Baimbai ini.
Selain Tika, Mama Umai salah satu warga yang ikut melakukan tantangan suatu hari tanpa sampah dengan melakukan perencanaan sebelum berbelanja dan membawa tempat belanja sendiri dari rumah.
Meski terkadang dirinya harus membawa pulang kantung plastik karena ikan yang basah tidak mungkin untuk dicampurkan dengan sayuran kering. Dan mensiasati itu, Mama Umai membeli bakul sendiri untuk ke pasar kebiasaan baru ini.
Sementara itu, Salamiah, menyiasati hasil produksi sampahnya dengan membuat bakul yang terbuat dari bagian atas minuman gelas mineral. Menariknya, apa yang dilakukannya menjadi rujukan bagi ibu-ibu yang lain.
Kakikota berharap tantangan suatu hari tanpa sampah ini warga dapat menyadarkan warga teryata mudah dengan mulai dari diri sendiri. Sampah itu sendiri merupakan bentuk kegagalan design dari suatu produk dan bagaimana warga itu sendiri dapat memperbaiki design tersebut dengan kreatifitas. Lebih dari itu, banyak nilai kearifan lokal yang mulai tergurus zaman mengenai pemanfaatan sampah, bahkan sampah dapat memiliki nilai ekonomi.
Realise : Kakikota
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Kakikota