Budidaya Padi Apung, Fadjar Majardi : Tingkatkan Produksi dan Pendapatan Petani

Kepala Perwakilan BI Prov. Kalsel Fadjar Majardi SD saat panen budidaya Padi Apung di Batola (Foto:Ist)

Wartaniaga.com, Barito Kuala – Panen padi apung yang dilaksanakan di Kelompok Tani Bunga Padi, Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, merupakan tonggak penting dalam pengembangan pertanian di Kalimantan Selatan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Fadjar Majardi mengatakan panen padi apung ini adalah hasil dari implementasi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Tahun 2023. (6/8)

“Kami berhasil memanen padi apung dari 300 styrofoam. Kegiatan ini merupakan langkah besar dalam meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan petani di wilayah tersebut,” ungkapnya.

Fadjar menjelaskan bahwa penerapan budidaya padi apung bertujuan untuk mengatasi masalah geografis yang dihadapi oleh petani setempat.

“Saat musim hujan tiba, lahan mereka sering tergenang air dalam yang menghambat kegiatan budidaya. Dengan budidaya padi apung, kami berharap dapat meningkatkan frekuensi penanaman padi menjadi minimal dua kali dalam setahun, serta meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan petani,” tambahnya.

Dalam proyek ini lanjutnya, berbagai komponen seperti styrofoam, benih, media tanam, pupuk, pestisida, dan pembenah tanah telah disediakan oleh Bank Indonesia melalui implementasi PSBI.

Selain itu, petani juga telah mendapatkan pelatihan capacity building mengenai manajemen budidaya padi apung sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku.

“Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa para petani dapat memanfaatkan teknologi ini secara efektif dan efisien,” tegas Fadjar.

Menurutnya, hasil panen menunjukkan produktivitas yang sangat menggembirakan. Hasil panen sekitar 7,9 ton per hektare, jauh di atas rata-rata hasil produksi kelompok tani yang hanya mencapai 3-3,5 ton per hektare dengan metode konvensional.

“Ini menunjukkan bahwa padi apung dapat memberikan hasil yang lebih optimal,” jelas orang nomor satu di Kantor BI perwakilan Kalsel ini.

Fadjar juga mengungkapkan bahwa keberhasilan proyek inovasi budidaya padi apung ini tidak terlepas dari sinergi antara berbagai pihak.

Ia mengucapkan terima kasih kepada DPKP Kalsel, DPTPH Kab. Batola, serta BPP Kec. Jejangkit yang telah memberikan dukungan dan pendampingan maksimal kepada petani.

“Kami berharap inovasi padi apung ini akan menjadi model bagi pengembangan pertanian di daerah lainnya, dan dapat terus meningkatkan kesejahteraan petani secara keseluruhan,” tandasnya.

Editor: Eddy Dharmawan

Pos terkait

banner 468x60