Oleh : Prof. Trubus Rahardiansyah
Pasca pengumuman nama sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Ir H Joko Widodo dan Wakilnya KH Ma’ruf Amin di Halaman Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2019) terdapat wajah lama dan wajah baru yang menduduki kursi menteri kali ini. Tak terkecuali pada tim ekonomi yang terdapat wajah baru baik dari profesional maupun dari politisi.
Pengumuman tersebut tak berbanding lurus dengan penguatan ekonomi, meski jajaran baru menteri ini telah diumumkan, ternyata pasar merespon negatif pengumuman kabinet tersebut dimana IHSG turun 0,4 persen menjadi 6.207 dan nilai tukar rupiah melemah tipis ke Rp 14.060 atau melemah 0,14 persen. Bahkan parahnya sampai saat ini dana asing kabur Rp 121 miliar pasca pengumuman karena kecewa terhadap pos strategis di bidang ekonomi yang diduduki oleh sosok yang kurang pas.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Profesor Trubus Rahardian mengungkapkan secara spesifik pos strategis di bidang ekonomi yang diduduki oleh sosok yang kurang pas. ia mencontohkan, misalnya posisi Menko Perekonomian yang diisi oleh Airlangga Hartarto Mantan Menteri Perindustrian, menurut dia kurang pas dan tidak cocok karena berlatar belakang partai politik.
Trubus menilai idealnya memang bukan politisi yang duduk di jabatan Menko Perekonomian karena pos menko sangat strategis. Lagi pula kinerja pak Airlangga di kementerian perindustrian bisa dibilang jauh dari harapan.
Terlebih mengutip dari visi dan misi Presiden dan wakil Presiden RI pada lima tahun kedepan, Jokowi akan fokus dalam peningkatan Sumber Daya Manusia hingga penciptaan lapangan kerja.
“Kabinet Indonesia maju yang 5 tahun kedepan, akan fokus pada SDM dan penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan usaha kecil mikro dan menengah,” mengutip Jokowi saat pengumuman Menteri.
Editor : Mukta