Wartaniaga.com, Banjarmasin – Kemarau panjang akibatkan penurunan produksi ikan di Banjarmasin. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Lauhem Mahfuzi, saat ditemui dalam acara lomba mancing antar Isntansi Pemerintah di kolam pancing DKP3, Kamis (26/9).
Louhem menuturkan, saat musim kemarau biasanya perbedaan udara siang dan malam berubah ekstrim. Keadaan ini akan berdampak pada kondisi perairan umum, tambak dan kolam. Dimana keadaan perairan secara umum akan mengalami keadaan yang juga berdampak terhadap perubahan suhu air.
“Kondisi itu, juga mengakibatkan penurunan pada produksi ikan yang di budidayakan oleh Dinas Ketahanan Pertanian dan Perikanan (DKP3) yakni jenis ikan yang dikelola antaranya, ikan nila, ikan mas, ikan lele, dan ikan patin,” ucapnya.
Ia melanjutkan, di musim kemarau ini hanya satu jenis ikan yang bisa bertahan. Ikan itu ikan lele. Lele merupakan jenis ikan yang tahan terhadap cuaca meskipun kondisi air tidak bagus.
“Hanya ikan lele yang bisa bertahan dan masih bisa di budidayakan ikan lain tidak mampu,” cetusnya.
Lauhem juga menyebutkan, pengawasn pihaknya dalam kondisi tersebut juga tidak bisa berbuat banyak, itu karena faktor alam. Disamping itu mengalami kesulitan untuk mengembangbiakkan ikan-ikan.
Sementara itu, Kabid Perikanan DKP3 Banjarmasin, Rudiani menyebutkan akibat kemarau melanda, produksi ikan tawar di Kota mengalami penurunan hingga 30 persen.
“Penurunan itu pastinya akan berpengaruh pula pada pendapatan hasil budidaya tersebut dan pedagang ikan di pasaran,” tutupnya.
Reporter : Yuli
Editor : Hamdani
Foto : Yuli