Wartaniaga.com,Banjarmasin- Tiongkok sebagai negara mitra ekonomi yang paling dominan bagi Kalsel pastinya memberi dampak bagi pertumbuhan ekonomi. Tercatat, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada triwulan pertama 2018 tumbuh 6,8%, lebih tinggi dari prakiraan yang hanya 6,5%. Kondisi tentu memberi imbas positif bagi perekonomian Kalsel, demikian dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Herawanto kepada sejumlah wartawan di kantornya Rabu (18/4).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi negara tersebut membaik karena ditopang oleh permintaan domestik yang menguat, penjualan ritel tumbuh di atas prakiraan.
“ Batubara dan karet sebagai komoditas ekspor utama Kalsel kembali menguat di triwulan ini karena pengaruh pertumbuhan ekonomi Tiongkok itu. Meski, di Malaysia dan Vietnam produksi karet tercatat menurun tetapi di Indonesia, India dan Thailand mengaami peningkatan” jelasnya
Berkaca pada kondisi ekonomi ini, ujar Herawanto, peluang pertumbuhan ekonomi Kalsel meningkat disbanding triwluan sebelumnya. Hal ini diperkuat peningkatan ekspor dan konsumsi pemerintah yang turut meningkat.
Pada sisi Permintaan, peningkatan ekspor utamanya batubara cukup baik, prospek harga dan lebih baiknya pertumbuhan ekonomi Tiongkok turut mendongkar ekonomi banua.
“Seiring menguatnya ekspor batubara terkait lebih baiknya permintaan Tiongkok tercermin pada data ekspor BPS triwulan pertama2018. Di sisi lain, investasi relatif stabil dengan meningkatnya investasi bangunan” bebernya
Sementara itu, peningkatan konsumsi rumah tangga juga turut memberi dampak positif terhadap ekonomi Kalsel.
“ Event keagamaan seperti haul guru Sekumpul serta pilkada serentak 2018 di 4 kabupaten turut menyumbang gerak ekonomi daerah disamping adanya realisasi anggaran belanja pemerintah” terangnya.
Reporter : Edy Dharmawan
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Edy Dharmawan