Wartaniaga.com,Banjarmasin- Otoritas Jasa Keungan (OJK) menyebutkan membaiknya ekonomi global juga berpengaruh pada perekonomian domestik termasuk ekonomi Indonesia. Terbukti, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 5 persen. Dan kondisi ini juga ikut berimbas pada sektor jasa keuangan yang terpatau membaik.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 9 Kalimantan, Mohamad Nurdin Subandi, menyebutkan perkembangan perbankan di Kalsel hingga semester III tahun 2017 menunjukan kinerja yang menggembirakan. Loan to Deposit Ratio (LDR) misalnya mengalami pertumbuhan hingga 102,8 %.
Selain itu, pertumbuhan asset perbankannya juga meningkat sebesar 4 persen dari yang sebelumnya hanya 8,69 % menjadi 13,89 persen. Sementara itu, sektor kredit juga mengalami peningkatan sebesar 16,55 % dari triwulan sebelumnya diangka 14,52 pesen.
Lebihlanjut Nurdin mengungkapkan penyaluran kredit terbesar untuk triwulan ini banyak diperuntukan bagi sektor pertanian, perburuhan dan kehutanan yang mencapai 47,52 %, kemudian disusul sektor pertambangan dan penggalian 37,23 % dan sektor kontruksi sebesar 30,86 pesren.
” Ekonomi Kalimantan bangkit seiring dengan perbaikan harga batu bara serta minyak kelapa sawit (CPO) di pasar global. Ini juga berdampak terhadap industri asuransi dan pasar modal yang juga mengalami penguatan. Pendapatan premi yang diterima perusahaan asuransi di Kalsel mencapai Rp 761,92 miliar, jumlah ini merupakan pendapatan premi dari asuransi jiwa sebesar Rp.552,68 millia dan asuransi umum Rp 209,23 milliar.” ujar Nurdin kepada wartaniaga.com di kantornya, Senin (18/12)
Meski hanya sebesar 0,71 % dari total investor nasional, di triwulan III ini jumlah investor Kalsel di pasar reksa dana mengalami peningkatan sebesar 62,23 % dari 2,187 investor menjadi 3.548 orang. Jumlah ini sudah tersebsar di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel.
Peningkatan jumlah investor ini tentu juga berpengaruh terhadap pertumbuhan kepemilikan saham dimana terjadi peningkatan sebesar 7,53 persen dari Rp. 30,69 triliun menjadi Rp. 32,99 triliun. Dan investor saham juga mengalami peningkatan sebesar 14,23 persen dari 4.364 menjadi 4.985 investor.
Reporter /Editor : Didin Ariyadi
Foto : Didin Ariyadi