Wartaniaga.com, Banjarmasin – Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Banjarmasin cukup membanggakan. Ratusan produk yang diciptakan oleh para UKM itu, bahkan pemerintah kota Banjarmasin mendirikan UKM center untuk mendukung mereka.
Ketua Hipmikindo Banjarmasin, Salahuddin Basri,SE mengungkapkan saat ini UKM yang bernanung dibawah organisasinya cukup banyak. Ini membuktikan perkembangannya cukup menggairahkan.
“Awalnya anggota kami hanya 5 orang sekarang sudah ratusan lebih hanya dalam waktu beberapa bulan, ini membuktikan perkembangan UKM di Banjarmasin cukup pesat. Banyak produk baru yang kreatif dari anggota kami dan siap bersaing dipasar” ujarnya kepada wartaniaga.com didampingi Dewan Pengawas Himpikindo Banjarmasin, Syafril,SE.MM.
Namun demikian menurutnya, produk UKM yang ada masih perlu perbaikan khususnya dari segi kemasan. “ Meskipun ada beberapa produk yang kemasannya bagus dan menarik tetapi pada umumnya masih perlu perbaikan agar mampu bersaing dengan produk dari luar” tandasnya.
Dirinya berharap ada lembaga atau pemerintah yang membantu agar kemasan produk anggotanya lebih baik dengan menyediakan mesin kemasan.
“Guna meningkatkan kualitas produk harus ada rumah kemasan yang mampu membuat deasin kemasan bagi para UKM yang ada di Banjarmasin. Bisa saja dari pemerintah, perbankan atau lembaga lainnya yang mau bekerjasama dengan Hipmikindo” katanya.
Secar terpisah, anggota DPRD Kota Banjarmasin, Mathari.S.Ag menilai kiprah UKM harus ditingkatkan terlebih lagi pemerintah sudah mendukung dengan berbagai program demi mimicu berkembangnya wirausaha di Banjarmasin.
Bagi politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, agar UKM dapat menjadi pioner dan mampu bersaing dengan produk lain perlu adanya pelatihan dan pembinaan dari instansi terkait.
“Selain bantuan dana, perlu pembinaan dan pelatihan yang berkesinambungan bagi UKM kita. Soal kemasanpun harus dipikirkan, bagaimana desain yang dapat menarik keinginan konsumen untuk membelinya” ujarnya
Selain itu, dirinya berpendapat faktor pemasaran juga sangat menentukan sehingga produk mereka mampu menembus pasar yang lebih luas.
Ditanya perlunya rumah kemasan untuk mendukung pemasaran produk UKM, dirinya berpendapat perlu adanya pembicaraan terlebih dahulu.
“ Sekali lagi, kuncinya adalah pembinaan yang berkelanjutan sehingga menghasilkan produk yang bagus dan selanjutnya dapat dicarikan solusi membuat kemasan” katanya.
Lebihlanjut Mathari mengatakan bisa saja solusi kemasan itu bukan dari pemerintah tetapi juga pihak swasta. “ Perkara itu tidak mesti dari APBD pemerintah kota, bisa saja pihak swasta melalui program Coporate Social Responsibility (CSR), misal perbankan atau perusahaan lainnya” tuturnya.