Pemko Banjarbaru Adakan Tabligh Akbar Bersama UAS

Wartaniaga.com, Banjarbaru – Dibawah kepemimpinan HM Aditya Mufti Ariffin dan Wartono Banjarbaru benar-benar mewujudkan tagline-nya Maju, Agamis, dan Sejahtera (JUARA) Banjarbaru Insya Allah Juara.

Salah satunya adalah Agamis, berbagai kegiatan keagamaan selalu digaungkan dan dilaksanakan agar kehidupan beragama dan juga kerukunan beragama dikota ini menjadi kota yang Agamis.

Hari ini, Pemerintah kota Banjarbaru mendatangkan Ustadz Prof Abdul Somad Lc D.E.S.A PhD atau sering dipanggil UAS ini, untuk memberikan Tausiah Agama di Mesjid Agung Al-Munawwarah Banjarbaru, Kamis sore (1/9/2022).

Sehabis sholat Ashar, UAS datang bersama rombongan Walikota yang sudah ditunggu oleh ribuan Jamaah dari tadi. Para jamaah yang memadati ruang Induk serta altar halaman mesjid Al-Munawwarah berasal dari pelosok kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Banjarmasin bahkan ada yang dari Banua 6.


Setelah datang UAS beserta Walikota dan Wawali langsung memasuki mesjid sekaligus melaksanakan sholat Tahyatul Mesjid sebelum acara dimulai. Usai melakukan Sholat 2 rakaat kemudian langsung memulai acara dengan pembacaan ayat suci Alqur’an.

Kemudian sambutan dari Walikota Aditya Mufti Ariffin, dalam sambutannya Ovie sapaan akrab orang nomor satu di Kota banjarbaru ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak baik Forkopimda, PLN dan semua yang telah membantu terlaksananya acara ini.

“Hendaknya setelah Ustadz Abdul Somad memberikan Tausiah jangan hanya didengarkan tetapi di implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Jadi mari kita ambil hikmah serta ilmu yang disampaikan UAS,”tutup Ovie.

Sementara itu, UAS dalam menyampaikan Tausiahnya sempat berbincang dengan wakil walikota bahwa masyarakat kota Banjarbaru ini sangat heterogen, berbagai macam suku ada.

“Tetapi meskipun masyarakatnya Heterogen ada satu ikatan yang sangat kuat yaitu dua kalimat syahadat. Jadi tidak ada lagi perbedaan baik suku, keturunan atau warna kulit,”ujarnya.

UAS juga menyampaikan jangan saling mengejek siapa yang paling benar apakah ada yang memakai gamis, ada yang pakai sarung atau celana, tetapi menurutnya yang paling penting adalah menutup aurat.

“Saya datang kesini niatnya adalah silaturahmi, karena dengan silaturahmi akan dilapangkan rezekinya serta dipanjangkan umurnya, aamiin,”lanjut UAS.

Maka dari itu lanjut UAS, Silaturahmi adalah poin pertama yang dilakukan oleh semua orang. Dengan menyambung silaturahmi dengan turunan Rasulullah, para Habib penuh adab, sehingga kita akan bersama Rasulullah di akherat nanti.

“Begitu saya mengucapkan salam, kemudian diberikan jawaban Wa’alaikum Salam artinya keselamatan untuk saya, Warahmatullahi rahmat Allah hingga syurganya dan wabarakatuh, berkah ilmu, berkah hidup untuk saya,”paparnya.

Menurut UAS menjawab salam itu wajib, tetapi memberi salam itu sunat. Ada 3 hal yang tidak wajib menjawab salam yakni pertama ketika kita sedang sholat ada tamu mengucapkan salam maka kita keraskan bacaannya bukan dijawab, dan yang kedua saat imam sholat atau orang sholat pada akhir sholat diakhiri dengan salam dan yang ketiga yang memberi salam tidak seakidah dengan kita.

“Poin kedua adalah “Saling berbagi hadiah”, begitu kita diberi lalu pemberian itu kita pakai maka senang dan bahagialah yang memberi, begitu pula sebaliknya. Bahkan ketika kita memberitahukan kepada orang lain akan bertambah pula kebahagian orang yang memberi hadiah itu,”tandasnya.

Editor : Eddy Dharmawan

Pos terkait

banner 468x60