Wartaniaga.com, Banjarmasin- Kayu Belanda atau sejenis dengan Kayu Pinus memang menjadi primadona perusahaan ekspor impor untuk melindungi barang yang akan dikirim ke berbagai belahan dunia.
Penamaan kayu tersebut bukan berarti berasal dari Belanda, namun kayu khas dari negara yang mempunyai 4 iklim sekaligus seperti, New Zeland, Jerman, Eropa, Cina, dan Jepang.
Salah satu pengrajin kayu Belanda, H Mamat mengaku memiliki pemikiran tersendiri untuk menghasilkan sebuah kreatifitas yang memiliki nilai jual lebih dari cara pemanfaatan kayu tersebut.
Mengolah Kayu Belanda Menjadi Furniture
“Biasanya kan dibuat untuk palet, pelindung barang yang akan ekspor atau impor,” ucapnya saat mengerjakan beberapa pesanan pelanggan di Toko Mahakam Project, Jalan Kuin Selatan No 12, Minggu (5/1).
Oleh karena itu dengan banyaknya ketersediaan kayu Belanda membuat kreatifitas Mamat menjadi jadi, pasalnya lewat kayu tersebut ia berhasil menjadikan berbagai furniture seperti, meja, kursi atau pun hiasan rumah lainnya yang terbuat dari kayu.
Ia mengakui kayu Belanda memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kayu yang lain, sehingga menambah nilai khusus untuk dijadikan alat rumah tangga.
“Jati Belanda ini kan memiliki serat yang sangat nampak apalagi kalau dipoles dengan baik,” ujarnya.
Adapun harga yang dipatok dalam setiap pembuatan alat rumah tangga tersebut sangat bervariasi tergantung ukuran yang diperlukan dan tingkat kesulitannya.
“Sekitar Rp 1 Juta lebih untuk setiap pesanan, itu pun tergantung ukuran,” terangnya.
Selain itu, menurut Mamat, keahlian yang dimilikinya didapat dari otodidak dan belajar di jejaring sosial seperti youtube, Ia mengaku tidak ada mengikuti program khusus atau latihan khusus kecakapan untuk membuat kerajinan tangan tersebut.
Sementara itu, Ia mengerjakan semua kebutuhan konsumen hanya seorang diri, dikarenakan tidak memiliki karyawan atau tukang kayu yang handal dalam membuat kerajinan tangan dari bahan kayu Belanda.
Reporter : Aditya
Editor : Muhammad Zahidi
Foto : Aditya