Wartaniaga.com, Banjarmasin – Rumah nenek Sabariah (88) warga Kelurahan Antasan Kecil Timur yang kondisinya sangat memprihatinkan, tidak bisa dimasukkan kedalam program bedah rumah oleh Dinas Sosial Kota Banjarmasin.
Hal ini akibat rumah tersebut tepat berada di kawasan hijau pinggiran sungai, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan program bedah rumah yang diselenggarkan oleh Dinas Sosial Kota Banjarmasin karena bertentangan dengan Peraturan Pemerintah No.38/2011 tentang larangan mendirikan bangunan di bantaran sungai.
Kendati demikian kelurahan Antasan Kecil Timur tidak berdiam diri untuk membantu masyarakatnya yang mengalami kesulitan dalam hal kesejahteraan, Lurah Antasan Kecil Timur, Yusni Darham mengatakan sekitar satu bulan yang lalu pihaknya sudah memberikan arahan kepada seluruh ketua Rukun Tetangga (Rt) untuk mendata masyarakat miskin yang berhak mendapatkan bantuan bedah rumah dari Dinas Sosial Kota Banjarmasin.
“Satu bulan yang lalu kita sudah berikan arahan kepada Ketua RT untuk melakukan pendataan rumah tak layak huni agar mendapat bantuan,” ucapnya saat berada di Kantor Kelurahan, Senin (4/11/19).
Ia menjelaskan terkait dengan rumah Sabariah memang sangat sulit untuk mendapatkan bantuan bedah rumah dikarenkan berada di kawasan hijau pinggiran sungai.
“Kan ada Peraturan Pemerintah yang melarang mendirikan bangunan di pinggiran sungai,” jelasnya.
Selain itu tidak adanya sertifikat kepemilikan tanah juga menjadi hambatan dalam pengupayaan proses pengajuan untuk mendapatkan bantuan perbaikan rumah.
“Jadi syarat mendapatkan bantuan bedah rumah ini harus memiliki sertifikat tanah pemilik rumah, karena rumah Sabariah berada di pinggir sungai kita tidak bisa membuatkan sertifikat tanahnya,” bebernya.
Kendati tidak bisa mengupayakan mendapatkan bantuan melalui bedah rumah Dinas Sosial, pihaknya sudah mengkordinasikan dengan pihak terkait seperti masyarakat dan Ketua RT beserta seluruh jajaran Kelurahan untuk membantu perbaikan rumah Sabariah.
“Kita sudah kordinasikan dengan seluruah jajaran Kelurahan agar bersama-sama membantu merenovasi rumah Sabariah,” ujarnya.
Lanjutnya berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga sekitar, Sabariah sudah mempunyai atap seng, sehingga bahan material yang belum ada akan dibelikan dari sumbangan masyarakat dan dibangun bersama-sama secara gotong royong.
“Kita bantu untuk pembelian tiang, tingkat, dan papan untuk renovasi rumah,” pungkasnya.
Reporter : Aditya
Editor : Muhammad Zahidi
Foto : Aditya