Cerita Ali, Penawar Lelah dari Sungai Jingah

Cerita Ali, Penawar Lelah dari Sungai Jingah

Wartaniaga.com, Banjarmasin – Sentuhan demi sentuhan dieluskan ke tubuh pasien, mengenakan kaos pakaian dalam berkelir putih, Aliansyah tampak kewalahan melayani jasa pijat relaksasi dan refleksi di ruang tamu rumahnya yang beralamat di Jalan Jahri Saleh, Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, Ali sapaan akrabnya telaten menjadi penawar lelah masyarakat, puluhan orang selalu mengantri untuk mendapat sentuhan dari pria bertubuh kekar ini.

Berbekal kejelian dan gerak gerik lincah jarinya serta ilmu dasar tentang sistematika tubuh manusia, Aliansyah selalu dikerumuni warga yang berasal dari seluruh penjuru Banjarmasin, pasalnya jasa pijat yang digelutinya di Kelurahan Sungai Jingah tersebut diakui sebagian orang sangat nyaman dinikmati.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Pria dengan panggilan sapaan Amang Ali ini mampu merelaksasi otot yang lelah dan tegang setelah kelelahan bekerja, minyak pijat yang dibalurkan ke telapak tangannya membuat pijatan itu terasa nikmat.

Cerita Ali, Penawar Lelah dari Sungai Jingah

Selain pijat untuk relaksasi, Ali juga pandai memijat pasien yang mengidap penyakit salah urat, keseleo, maupun kram akibat kesalahan kerja. tak jarang ia juga mendapati pasien patah tulang yang sengaja datang kerumahnya untuk minta sembuhkan.

“Saya jadi tukang urut sudah lebih dari 20 tahun,” jelas bapak dari 2 anak ini.

Ali mengaku tidak pernah mematok harga untuk jasa pijat urutnya, ia menerapkan pembayaran sukarela dari pasiennya.

“Kadang ada yang memberi Rp 50.000, 100.000, malah ada yang hanya memberi 20.000 saja tetap saya terima, yang penting ada,” ucapnya.

Salah seorang pasien, Fuadi mengatakan dirinya sangat sering datang ke jasa pijat Ali, apalagi ketika mengalami cidera sehabis latihan silat.

Atlet cabor silat dari Pesantren Al-Fallah putera itu mengaku puas dengan kualitas pijat dari Amang Ali, “hampir setiap kali cidera otot yang saya alami, Alhamdulillah sembuh,” katanya.

Senada dengan Fuadi, Sakinah turut membenarkan apa yang dikatakan oleh atlet silat itu, “Bila anak saya sakit pasti membawa kesini buat diurut amang,” ucapnya sembari menunggu antrian.

Sakinah mengakui, selain orang dewasa, Ali juga bisa memijat anak-anak. Tidak semua tukang pijat mampu seperti Ali, pasalnya perlu tambahan pengetahuan khusus lagi tentang bagaimana menangani anak-anak supaya tidak menangis saat dipijat dan bisa sembuh

Ibu rumah tangga satu anak ini mengaku juga sering pijat disini dengan Nini Bani, ibu dari Amang Ali. “Untuk pasien perempuan yang mijat Nini Bani, kalau laki-laki Ali yang mijatnya,” tambah sakinah.

Dengan sepeda onthelnya tulang pijat ini mendatangi rest area di sekitaran KM 8 hingga Km 12. Pada saat mudik lebaran ia bisa mendapat upah lebih dibandingkan hari biasa, sebab pelanggan ali kebanyakan adalah pengendara roda dua yang merasa kelelahan akibat berkendara.

Sementara itu, meski saat ini memasuki era modernisasi bidang medis, Ali tetap yakin jasa pijat urut akan tetap memiliki pelanggan setia. Pasalnya meski hampir seperempat abad ia membuka praktek ini diakuinya tidak mengalami pengurangan pasien.

Pria yang sdh berusia 47 tahun ini mengaku mendapatkan ilmu tentang pijat urut datang dari ibu kandungnya yang juga satu profesi dengan dirinya.

Reporter : Zakir
Editor : Mukta
Foto : Zakir

Pos terkait

banner 468x60