Wartaniaga.com, Banjarmasin- Bupati Tabalong H. Anang Syakhfiani inginkan pengadaan kilang mini di Kalimantan Selatan guna mempermudah pengiriman produksi minyak mentah dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Menurutnya, produksi minyak mentah didaerah Tabalong sebagai salah satu wilayah yang berada di Kalimantan Selatan hanya mencapai 3000 sampai 3.500 barel perhari, namun minyak mentah itu sebagian dikirim ke Balikpapan lewat pipa lama buatan Belanda.
“Jadi jaraknya 240 kilometer dan itu tidak efisien dan aman setelah minyak mentah dari lapangan Tanjung sampai ke Balikpapan lalu disuling dan dibawa pakai tongkang ke Banjarmasin untuk Didistribusikan ke 13 kabupaten kota di Kalsel,” katanya disela kegiatan seminar strategis nasional dengan tema “Optimalisasi Peran Pemda dalam Pengelolaan Kekayaan Alam Minyak dan Gas Bumi, di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Jum’at (27/9).
Kemudian pihaknya mengusulkan serta menawarkan solusi sejak 2 tahun yang lalu agar dilakukan pembangunan kilang mini terutama di kabupaten Tabalong guna mempermudah pengiriman minyak mentah. Pembangunan itu sah berdasar undang-undang yakni bisa dilakukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Tetapi nampaknya pemerintah pusat tidak percaya bahwa kita mampu membangunnya,” tuturnya.
Ia menyampaikan pemda setempat harus bekerjasama untuk mendirikan kilang minyak dengan kolaborasi BUMD daerah karena potensi minyak mentah bukan hanya di Tabalong tapi di Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, dan sebagian di daerah kabupaten Kotabaru.
“Kalau misalnya bisa didirikan dan kita bangun kilang mini bersama dan sahamnya dimiliki kabupaten kota jadi saya kira yang berat jadi ringan,” tutupnya.
Reporter : Fathurrahman
Editor : Mukta
Photo : Fathurrahman