KPK RI Lirik Banjarmasin Sebagai Salah Satu Kota Anti Korupsi

Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor menyerahkan cinderamata perwakilan KPK RI Friesmount Wongso saat kunjungan di Blalaikota Banjarmasin , Rabu (28/8).

Wartaniaga.com, Banjarmasin- Pemerintah Kota Banjarmasin menerima kunjungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dalam rangka Observasi Calon Percontohan Kabupaten/Kota Antikorupsi, di Aula Kayuh Baimbai, Balaikota Banjarmasin, Rabu (28/8).

Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor tersebut, turut dihadiri Plh. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI Friesmount Wongso bersama jajaran, Plt. Pembantu khusus Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan Ernandi Rofiriansyah dan diikuti seluruh Kepala SKPD yang ada di lingkup Pemerintah Kota Banjarmasin.

Diketahui, Banjarmasin sendiri menjadi satu dari tiga Kabupaten/kota di Kalimantan Selatan yang dipilih sebagai kategori percontohan Antikorupsi bersama Kabupaten Barito Kuala dan Kota Banjar Baru. Adapun observasi dilakukan selama satu hari penuh dengan menyasar pos pos sektor Pelayanan Publik yang ada di kota Banjarmasin seperti MPP Baiman dan RSUD Sultan Suriansyah.

Arifin Noor dalam arahannya, mengaku bersyukur karena Banjarmasin bisa diplot sebagai salah satu kota percontohan dalam program Antikorupsi. Ia menekankan, hal tersebut mesti menjadi perhatian seluruh ASN maupun perangkat daerah di lingkup pemerintah kota Banjarmasin dari berbagai tingkatan.

“Alhamdulillah hari ini kita kedatangan teman teman dari KPK dalam rangka observasi sebagai salah satu nominasi kota anti korupsi,” ujarnya pasca kegiatan.

“Mudahan-mudahan nanti bisa terpilih, tentunya dengan kajian dan pemantauan lebih dulu dari KPK, apakah ada yang kurang dari beberapa aspek dan sebagainya,” sambung Arifin.

Dirinya pun bertekad, observasi ini bisa membuka jalan bagi sektor pelayanan publik maupun tata kelola pemerintahan di kota Banjarmasin agar semakin baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

“Tentu kita ingin seluruh pelayanan kita itu tidak ada yang memberatkan masyarakat, tetapi membahagiakan masyarakat,” katanya.

“Tidak ada pungutan liar, tidak ada pungutan lainnya, sehingga apa yang kita bangun itu sesuai dengan spesifikasi (prosedur) yang telah kita tentukan sehingga kualitas kita akan terlihat dengan baik,”tegasnya lagi.

Sementara itu, Friesmount Wongso mengungkapkan tujuan dari observasi pihaknya hari ini untuk melihat secara langsung kondisi pelayanan publik yang ada di kota Banjarmasin.

“Kita ingin melihat apakah kelayakan dan pemenuhan dari 6 komponen dan 19 indikator yang jadi acuan sebuah kota jadi percontohan anti korupsi itu terpenuhi di sini (Banjarmasin),” beber Plh Direktur PPSM KPK RI itu.

“Selain di Banjarmasin, nanti kita akan ke Batola dan Banjarbaru juga, kita lihat dari tiga lokus ini nanti mana yang lebih siap menjadi bagian dari kabupaten/kota percontohan anti korupsi di Kalimantan Selatan,” terangnya lagi.

Ia menuturkan beberapa alasan terpilihnya Banjarmasin sebagai calon kota percontohan, ungkapnya lagi, salah satunya berasal dari hasil masukan provinsi Kalimantan Selatan kepada KPK RI. “Kemudian dari aspek nilai MCP, SPI, lalu indeks standar pelayanan masyarakatnya, termasuk ada ketentuan dua tahun minimal WTP dari hasil auditnya, ini yang jadi dasar pertimbangan kami,” jelasnya.

Lantas, lewat program ini, dirinya berharap seluruh stakeholder layanan publik yang ada di Banjarmasin dapat mendorong sektor pelayanan di tempatnya masing masing agar lebih maksimal dalam melayani masyarakat.

“Dengan observasi ini, kita ingin pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya yang menjadi inovasi dan kelebihan daerah dalam memenuhi kepuasan masyarakat itu bisa dijalankan secara maksimal oleh aparatur negara. Sehingga kita harapkan ke depan seluruh kabupaten kota seluruh Indonesia bisa menjadi percontohan anti korupsi,” tandasnya.

Menariknya, disela sela observasi ke lapangan, tepatnya di Mal Pelayanan Publik (MPP) Baiman, jajaran KPK turut membeli beragam olahan dan kerajinan asal Banjarmasin, termasuk juga kain khas Sasirangan yang dibayar secara non tunai atau Cashless.

Editor : Fairus Reza

Pos terkait

banner 468x60