Wartaniaga.com.Amuntai – Tokoh masyarakat Desa Galagah, Kecamatan Sungai Tabukan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), H. Wahidinnor, berharap agar sesegeranya sungai yang ada di desanya yang terhubung sampai ke Kecamatan Babirik dinormalisasi dan dikeruk.
Hal itu disampaikan oleh H. Wahidinnor, ketika acara sosialisasi perda sekaligus silaturahmi Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, H. Sahrujani, di aula Desa Galagah, Senin (2/10) sore.
“Sudah empat tahun para petani kami tidak dapat mengelola lahan pertanian mereka. Tiap tahun lahan pertanian mereka digarap dengan menanam benih padi, namun selalu gagal panen,” tutur Kepala Madrasah Zadul Ma’ad itu.
Permasalahan ini, ujar H Wahidinnor, sudah dia sampaikan kepada pihak terkait dari tingkat kabupaten dan Balai Wilayah Sungai (BWS) propinsi. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda bakal dipenuhi harapan para petani.
“Kami sudah lama membuat proposal dan sudah diserahkan kepada pihak terkait di kabupaten maupun pihak BWS Provinsi Kalimantan Selatan. Namun sampai sekarang keinginan para petani itu belum terealisasikan,” katanya.
Ditambahkannya, apabila sungai itu di normalisasi air sungai dapat mengalir ke lahan pertanian mereka. Dan para petani dapat kembali panen padi tiap tahun. Tak mungkin para petani akan lupa kepada orang yang memperjuangkan keinginan mereka.
Menanggapi hal ini, H Sahrujani, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten HSU, memerintahkan kepada fraksi Golkar DPRD setempat, agar memperjuangkan keinginan para petani tersebut. Kita dapat informasi anggaran tahun ini, daerah sudah membeli sebuah alat berat ekskavator dengan harga 7 miliyar.
“” Kita intruksikan kepada wakil kita DPRD HSU untuk pembahasan APBD tahun 2024 mendatang, supaya dianggarkan untuk dapat membeli lagi beberapa ekskavator untuk kepentingan masyarakat daerah ini,” tegasnya.
Reporter : Darma Setiawan
Editor : Aditya
