Wartaniaga.com, Banjarbaru – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana, mengimbau agar pemilik lahan agar bertanggungjawab atas lahan yang dimilikinya, apalagi kebanyakan yang terbakar di area lahan yang sudah dimiliki perorangan atau pengembang.
Hal itu disampaikannya kepada media usai menjadi narasumber di acara Coffee Talk yang digelar oleh Dinas Kominfo Provinsi Kalsel di Banjarbaru, Selasa (26/9).
“Khususnya di kota Banjarbaru itu sendiri Hotspot maupun Firespot itu sangat luar biasa. Kami dari dinas lingkungan hidup melakukan tugas pembasahan terhadap lahan gambut yang mudah terbakar dan juga operasi cepat lahan gambut terbakar,”ujarnya.
Dari hasil pengamatan dan laporan bahwa kualitas udara rata-rata hariannya kuning atau tidak sehat, dan ini kami laporkan ke Dinkes untuk diambil tindakan. “Karena dengan kualitas udara yang tidak sehat agar diambil tindakan seperti memakai masker atau mengurangi kegiatan diluar,”jelasnya.
Tentunya lanjut Hanifah, usaha yang kami lakukan yang dibantu dari Dishub, Dinsos, Tagana khususnya BPBD dengan titik yang sangat menyebar dan kemampuan personil kami terbatas tentu juga kewalahan.
“Sehingga kami berharap masyarakat yang memiliki lahan skala luas, kami harapkan mereka bertanggungjawab, jangan hanya bisa membeli, merasa memiliki tetapi tidak menjaga lahan tersebut,”ungkap wanita yang juga menjadi Ketua Harian Geopark Meratus ini.
Ia menjelaskan bahwa kemampuan mereka sangat terbatas, dengan seluruh pasukan dan personil yang ada. Wilayah gambut saja ada 5 wilayah KHG, mulai dari HSU, Balangan kemudian Barito Kuala, Banjar dan Banjarbaru. “Untuk menyelesaikan persoalan ini tentu perlu anggaran dan kerjasama dengan banyak pihak khususnya juga para pemilik lahan,”bebernya.
Hal ini juga dilakukan oleh dinas pertanian yaitu dengan memberikan penuyuluhan agar tidak membakar lahan. “Dan itu juga salah satu upaya kita dalam mengurangi semakin memburuknya kualitas udara kita,”tandasnya.
Sebagai catatan alat yang terpasang yang ada di Banjarmasin dan Banjarbaru. Beberapa hari yang lalu Banjarmasin lebih tinggi PM 2,5, ada kemungkinan kiriman dari kabupaten tetangga seperti Batola dan Kabupaten Banjar.
“Upaya kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan melakukan imbauan agar masyarakat menggunakan masker dan mengurangi aktivitas diluar rumah untuk saat ini,”pungkasnya.
Editor : Eddy Dharmawan