Wartaniaga.com, Tanah Bumbu – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi, terus menyebarluaskan ideologi Pancasila sebagai bentuk implementasi Undang-Undang dalam mencegah konflik dan radikalisme ditengah masyarakat.
“Kenapa ini penting disosialisasikan, karena selain amanat dari Undang-Undang (UU) juga merupakan kewajiban kami di legislatif untuk menjaga stabilitas keamanan di banua,” ucapnya saat menggelar kegiatan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Idelogi Pancasila, di Desa Hidayah Makmur, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Senin (15/5).
Ia menjelaskan hal tersebut agar masyarakat turut cerdas dalam mengamalkannya sekaligus juga ikut menciptakan keamanan terhadap paham radikalisme, sehingga konflik tidak akan terjadi.
Lanjut, Konflik yang dimaksud, menurutnya adalah jelang pemilu atau tahun politik 2024. Dimana, masyarakat harus cerdas menjaga kestabilan keamanan.
“Jadi keyakinan kita terhadap Pancasila harus diperkuat. Bisa jadi radikalisme masuk tetapi masyarakat sudah dapat menangkalnya. Jangan sampai juga mau diadu domba apalagi mendekati pemilu 2024 nanti harus benar-benar tercipta perdamaian,” harap legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) VI Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Tak sampai disitu, ia juga memberikan pemahaman terhadap bahaya radikalisme. Hal tersebut muncul tak hanya dari pendekatan secara personal melainkan juga dapat dilakukan melalui sosial media.
“Bijak bersosial media itu harus. Cerdas dalam mencegah radikalisme dan konflik. Saya berpesan jaga persatuan dan kesatuan di banua,” tegasnya.
Paman Yani (sapaan akrabnya) turut berpesan, agar masyarakat khususnya di Desa Hidayah Makmur dapat ikut serta dalam menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan.
“Saya sudah berkeliling ke desa hingga kelurahan dan berharap di Hidayah Makmur ini bisa terus menjaga keharmonisannya,” beber wakil rakyat yang membidangi ekonomi dan keuangan tersebut.
Sementara itu, Kasubbid Kelembagaan Partai Politik dan Fasilitasi Pemilu Badan Kesbangpol Kalsel, Harry Widhiyatmoko, mengungkapkan, menjaga persatuan dan kesatuan itu tidak hanya tugas dari pemerintah daerah hingga legislatif. Melainkan, juga tanggung jawab bersama dengan masyarakat.
“Kita harus bisa sama-sama menjaga toleransi. Berbeda tidak menjadi kita terpecah belah. Kewajiban secara personal harus dijaga. Terlebih, pengamalan serta implementasi empat pilar berbangsa dan bernegara benar-benar dijalankan,” ucapnya.
Selain itu, ia mengingatkan berbeda pandangan atau pendapat tidak dilarang. Namun, menjaga keharmonisan tanpa dibumbui konflik akan menjadikan kedamaian tercipta.
“Agar pengamalan Pancasila tidak mudah luntur maka sosialisasi sangat penting sekali untuk ditanamkan kepada masyarakat. Tujuannya saling bisa menjaga keamanan dan mencegah terjadinya paham radikalisme. Apalagi, kita ketahui musim politik jelang Pemilu 2024 stabilitas tanpa adanya konflik serta tidak termakan informasi hoax harus benar-benar ditangkal menuju kedamaian yang cerdas,” tuturnya.
Editor: Aditya