Wartaniaga.com, Banjarmasin – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan Irjen Pol Andi Rian Djajadi menyampaikan bahwa pada sepanjang tahun 2022 kejahatan konvensional memiliki angka tertinggi di Kalsel.
Hal tersebut, disampaikannya saat memberikan sambutan pada press conference akhir tahun 2022 di Aula Mathilda Bhayangkari Polda Kalimantan Selatan pada Rabu (28/12/2022) malam dengan para wartawan.
Kapolda menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kejahatan konvensional adalah diantaranya kasus-kasus katagori 3C, yaitu Pencurian Kendaraan Bermotor, Pencurian dengan Pemberatan termasuk juga Pencurian dengan Kekerasan.
“Yang tertinggi adalah kasus Pencurian dengan Pemberatan yaitu 425 kasus, dimana jika dibandingkan dengan tahun 2021 terjadi peningkatan sebesar 64 kasus atau 17,72%,”ungkapnya.
Andi Rian menambahkan bahwa untuk kasus Narkoba di tahun 2022 juga mengalami peningkatan sebanyak 104 kasus atau naik sekitar 6,8% dibandingkan dengan tahun 2021.
“Dan yang menarik sekarang adalah kasus kejahatan kekayaan negara, sebagaimana penekanan saya diawal menerima amanah dan tanggung jawab jabatan bahwa Polda Kalsel dan jajaran menertibkan kegiatan pertambangan tanpa izin,”tegasnya.
Khusus untuk kasus-kasus illegal mining lanjutnya, terjadi pengungkapan di tahun 2022 dari 15 kasus jadi 28 kasus atau terjadi peningkatan sebesar 13 kasus dengan persentase sekitar 86%.
Kemudian terkait dengan vaksinasi Andi Rian menyampaikan bahwa kasus pandemi di negara kita masih belum dicabut, oleh karena itu kegiatan vaksinasi masih tetap berjalan.
“Selama tahun 2022 kegiatan vaksinasi sudah kami lakukan yaitu sebanyak 538.115 kali vaksinasi,”imbuhnya.
Kasus-kasus menonjol lainnya yang telah dilakukan oleh Polda Kalsel pengungkapan kasus Narkoba golongan 1 jenis sabu, berhasil diungkap pada tanggal 22 Juli 2022, di jl Trans Kalimantan Komp Persada Raya IV dan berhasil menangkap 10Kg ditambah 123 ons 95 gram.
Kejadian yang menonjol lainnya adalah terjadinya bencana longsor di Kecamatan Sungai Durian kabupaten Kotabaru pada tanggal 26 September 2022 dengan korban 9 orang meninggal dunia, 7 orang luka berat dan sampai laporan ini dibuat masih 2 orang yang belum ditemukan.
Dan pada bulan Oktober 2022 juga terjadi tanah longsor di jalan Poros penghubung antara kabupaten Tanah Bumbu dan kabupaten Tanah Laut dan juga penghubung antara Prov Kalsel dan Prov Kaltim tepatnya di km 171 desa Satui Barat Kec Satui Kab Tanah Bumbu.
Sedangkan untuk Lakalantas ditahun 2022 terjadi peningkatan untuk korban meninggal mengalami kenaikan sekitar 5% atau 372 korban meninggal dunia, 98 luka berat dan luka ringan naik 45% dengan angka 841 orang. Kerugian materi terjadi penurunan 32% dengan nilai 1,7M.
Andi Rian juga menyampaikan bahwa di tahun 2022 terjadi peningkatan tilang sebesar 13% dari 27 ribu kali penilangan di tahun 2022 ini dilakukan penilangan sebanyak 30.836 kali, termasuk juga dengan katagori berupa teguran.
“Pelanggaran disiplin anggota terjadi penurunan, di tahun 2021 terdapat 116 pelanggaran disiplin, tahun 2022 menjadi 97 pelanggaran dank ode etik sama dengan tahun sebelumnya,”paparnya.
Apa yang disampaikan tersebut, menurut Kapolda bahwa jajaran Polda Kalsel telah berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan tugas pokoknya, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan termasuk memelihara kamtibmas dan penegakkan hukum.
Polda Kalsel terus menjalin kemitraan dengan seluruh pihak turut bepartisipasi aktif dalam pemeliharaan kamtibmas serta penegakkan hukum, dengan didasari komitmen yang kuat untuk mengabdi sebagai polisi pelayan pada era transparansi dan akuntabilitas publik.
“Saya harap semua pihak, termasuk warga masyarakat secara langsung maupun tidak langsung bisa bekerjasama dalam mengawasi kinerja Polri dalam mewujudkan Polri yang Presisi, Moderen dan terus dipercaya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat,”tutupnya .
Editor : Eddy Dharmawan