Wartaniaga.com, Banjarbaru – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru telah mencatat sebanyak 87 ODHA di 2024.
Hal tersebut disampaikan Edi Sampana, Epidemiologist Dinkes Kota Banjarbaru dalam keterangan rilis nya ke media ini.
“Dari 87 yang terdata, 44 orang bukan KTP Banjarbaru. Tetapi juga ada ODHA yang ber KTP Banjarbaru,” jelasnya.
Ia menyebutkan, semakin banyak ODHA yang terdeteksi atau ditemukan semakin baik. Karena HIV AIDS adalah fenomena gunung es.
“Dengan menemukan ODHA sedini mungkin, berarti kita juga melakukan tindakan pencegahan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru dr Juhai Triyanti Agustina saat dihubungi mengatakan dengan menemukan sedini mungkin, kita juga melakukan tindakan pencegahan.
“Orang yang dideteksi diberi penyuluhan atau diobati agar ia tidak menulari orang lain,” ungkap dr Juhai Triyanti, Selasa (21/1).
Ia menyebutkan langkah-langkah preventif Dinkes Kota Banjarbaru adalah :
Pertama, melakukan deteksi HIV melalui 10 Puskesmas dan 9 Rumah Sakit yang ada di Banjarbaru.
Kedua, melakukan edukasi, penyuluhan komprehensif agar orang tertular HIV dan tidak mendiskriminasi ODHA.
Sedangkan terhadap ODHA, Kadiskes Kota Banjarbaru ini memaparkan sebagai berikut:
1, Minum obat secara teratur sesuai anjuran dan dosis obat yang diberikan.
2, Pola hidup dan makan sehat, untuk meningkatkan imunitas tubuh.
3, Rutin berolahraga
4, Menghindari rokok, minuman beralkohol, obat-obatan terlarang dan narkoba atau narkoba suntik.
5, Menjaga kebersihan diri.
6, Mengurangi atau menghindari stres dan selalu berpikiran positif.
7, Menggunakan alat kontrasepsi Kondom setiap kali berhubungan seksual.
8, Menghindari jarum suntik bersama.
9, Melakukan sunat pada pria .
10, Rutin memeriksakan diri dan menjalani tes di fasilitas kesehatan terdekat.
Sebagai informasi, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), maksudnya adalah orang yang terinfeksi virus HIV/AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
Sedang AIDS adalah Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yaitu sindrom yang disebabkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh.
ODHA memiliki hak yang sama dengan orang lain. ODHA seringkali mengalami diskriminasi dan stigma dari masyarakat.
ODHA dapat menjalani pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menghambat pertumbuhan virus.
Virus HIV tidak mudah menular dan cara penularannya sangat terbatas.
Editor: Eddy Dharmawan