Wartaniaga.com, Banjarbaru – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Fadjar Majardi bersama Gubernur yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Pemda Kalsel Agus Dian Nur membuka Kick Off Festival Antasari 2024.
Festival ini berkolaborasi dengan Liburland Festival 2024, bertempat di Amanah Borneo Park Banjarbaru, Sabtu (13/7).
Fadjar mengatakan kegiatan ini adalah dalam rangka mengakselerasi sistem transaksi digital di Kalimantan Selatan.
“Festival ANTASARI (AkseleraSi daN TrAnsformasi ekonomi digitAl teRkinI) berlangsung dari tanggal 13 Juli hingga 12 Oktober 2024,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan ini adalah;
1) Kick Off Festival Antasari 2024 berkolaborasi dengan Liburland Festival 2024.
2) QRIS Jelajah Indonesia
3) Pekan QRIS Nasional (PQN)
4) Seminar Perlindungan Konsumen dan Transaksi Pembayaran Digital
5) Fun Run – Banua Bukah Baimbaian
6) High Level Meeting Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (HLM TP2DD)
7) Antasari Cashless Days, berlangsung -+ 10 minggu
8) Closing ceremony Festival Antasari 2024
Fadjar juga menyebutkan bahwa pada tahun 2024 ini, dalam rangka memperluas penggunaan QRIS sebagai standar nasional QR untuk mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
“Di Kalsel, per Mei 2024 tercatat 672.260 pengguna dan 370.203 merchant QRIS. Sedangkan transaksi Januari hingga Mei 2024 capai 13.5 juta transaksi dengan total nilai sebesar 1.67 triliun rupiah,” ungkapnya.
Ia berharap kegiatan Festival Antasari 2024 ini, bisa meningkatkan pengguna QRIS, kesadaran, kepedulian dan pemahaman masyarakat bertransaksi serta memperkuat lembaga dalam mengakselerasi digitalisasi di Kalsel.
Sementara itu, mewakili Gubernur, Agus Dian Nur mengatakan bahwa
dari pemerintah Provinsi menyambut baik kegiatan ini dalam rangka digitalisasi, artinya merubah pola pikir pembayaran kita selama ini dengan tunai menjadi non tunai.
“Dan ini juga memudahkan kita dalam pembayaran dimanapun. Di UMKM, sekarang sudah menggunakan QRIS, ini yang kita kembangkan bersama-sama Bank Indonesia,” ucapnya.
Tadi lanjut Agus, sudah disampaikan beberapa transaksi secara keseluruhan sudah tercapai. Tetapi tetap kita kembangkan, semoga masyarakat Kalimantan Selatan bisa lebih peduli lagi menggunakan QRIS.
“Tadi sudah disampaikan oleh BI, transaksi berjalan di Kalsel sekitar 1,7 triliun rupiah. Mudah-mudahan selalu ditingkatkan, harapan kita semua transaksi di UMKM menggunakan QRIS ini,” tutupnya.
Turut berhadir, Porkopimda, Kepala Perwakilan Bank Syariah Indonesia (BSI), perwakilan OJK, serta perwakilan Badan Musyawarah Perbankan Daerah Kalimantan Selatan.
Editor: Eddy Dharmawan