Wartaniaga.com, Banjarbaru – Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin menggelar dialog bersama warga Kelurahan Bangkal bertempat di pendopo Bangkal Forest, Rabu (3/7).
Dalam suasana hangat dan penuh antusiasme, kegiatan ini menjadi forum diskusi bersama masyarakat sekaligus menyampaikan berbagai capaian hingga program-program dari Pemkot Banjarbaru.
Pada kesempatan yang baik ini, warga Kelurahan Bangkal menyampaikan berbagai hal yang mereka hadapi sehari-hari.
Dalam sambutannya, Aditya memaparkan berbagai capaian dari berbagai program yang telah Pemkot Banjarbaru laksanakan.
Salah satunya tren positif peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Kota Idaman ini. “Pada tahun 2021 IPM kota Banjarbaru ada di angka 80,41 yang kemudian naik menjadi 80,82 di tahun berikutnya, dan tahun ini sudah berhasil menembus nilai 81,25,” ungkapnya.
Tren ini lanjut Aditya, tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi kota Banjarbaru yang terus meningkat, dan tentu turunnya angka kemiskinan.
Orang nomor satu di Ibukota Provinsi Kalsel ini juga menyampaikan target-target Pemkot yang sedang dilaksanakan.
“Saya sangat berterimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah ikut andil dan mendukung segala program dari pemerintah ini,” tandas Aditya.
Disesi dialog, Asliansyah salah satu warga Kelurahan Bangkal menyampaikan apresiasinya kepada Pemkot Banjarbaru atas segala kebijakan yang telah berjalan.
“Mudah-mudahan manfaat dari program unggulan Pemkot akan terus menyejahterakan masyarakat, khususnya warga Kelurahan Bangkal,” harapnya.
Ia juga menyinggung rencana pembangunan Stadion yang akan dibangun di Bangkal. “Saya yakin Stadion ini akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi warga disini,” tutupnya.
Acara ini tak hanya jadi ajang untuk menyampaikan informasi seputar pemkot Banjarbaru, tetapi menjadi salah satu jalan memperkuat hubungan antara Pemerintah Kota dan masyarakat setempat.
Dialog bersama Walikota dan Wakil Walikota ini turut didampingi Kepala SKPD dilingkup Pemerintah Kota Banjarbaru, serta ditutup dengan penyerahan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Editor : Eddy Dharmawan
