Wartaniaga.com, Banjarbaru- Dr (C) KH Muhammad Abdul Hamid Marzuqi S.Pd.I, MM atau Gus Hamid menjadi satu-satunya ulama di Kalimantan yang masuk dalam jajaran 40 ulama khos Indonesia.
Terpilihnya Gus Hamid bukan tanpa alasan, Rais Syuriyah PCNU kota Banjarbaru dan Wakil Rais Surya Kalsel ini diharapkan mampu menjaga marwah Nahdatul Ulama ( NU) khususnya di Kalsel.
Meski demikian, Ketua Harian DPW IPI (Ikatan Pesantren Indonesia) Kalsel ini beranggapan masih banyak ulama di Kalimantan dan bahkan Kalimantan Selatan ( Kalsel) yang lebih baik darinya.
” Ada ratusan ponpes di Kalimatan, Alhamdulillah Ponpes Walisongo yang dipilih. Ini amanah besar yang harus Kita jaga dan saya berharap dukungan serta Doa dari para ulama yang lain,” papar ulama yang juga Bendhara Nasional DPP Habitren ini.
Menurutnya, 40 ulama itu dikumpulkan pada acara Istighotsah Nasional dan Do’a Keselamatan Bangsa dan Negara di kediaman Dr. KH. M. Hasib Wahab Hasbullah, Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur pada Ahad (21/5) lalu.
” Ini perkara yang besar,40 ulama khos ini diharapkan mendoakan dan memberikan masukan-masukannya untuk kemajuan dan kebaikan Bangsa dan Negara yang kita cintai ini, agar NKRI tetap jaya.
Ini anugerah dan amanah bagi kami dari Allah Ta’ala,” kata pimpinan pondok pesanten Walisongo Fiddarissalam Banjarbaru ini.
Dikatakannya dalam Istighotsah tersebut para ulama diminta untuk menjadi penggerak dan menjaga keutuhan bangsa serta negara.
Diantara 40 ulama KHOS itu antara lain, KH Miftahul Akhyar Rois Am,KH M Anwar Islandar, Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, MA, KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, KH. Abdurrozaq Sholeh dan puluhan ulama lainnya.
Baginya, berada di antara para ulama-ulama besar Tanah Air menjadi satu kebanggan sekaligus sarana untuk menimba ilmu. Dan Gus Hamid sangat bersyukur karena pada kesempatan itu mendapat doa khusus dari KH Ubaidilah Faqih, Pengasuh Ponpes Langitan yang merupakan Ponpes Gusdur, Presiden keempat Indonesia.
Komisaris PT Industri Pesantren Indonesia ini juga mendapat ijazah amalan khusus dari KH Masduqi Abdurrahman Al hafidz yang viral di media sosial dengan judul “Tiga Waliyullah Menyamar dalam Lautan Jutaan Manusia di Sidoarjo dalam Resepsi 1 Abad NU”.
” Bukan soal masuk atau tidaknya ke kumpulan kyai khos tersebut tetapi bagaimana kita bisa membawa NU lebih baik lagi. Menciptakan generasi-generasi terbaik lewat Pondok Pesantren terkhusus Ponpes Walisongo Fiddarissalam yang ada di Kalimantan, sebab ruhnya NU itu ada di Pondok Pesantren”, tutup anggota Khalifah Manaqib Jawahirul Ma’ani ke 303 Syaikh Abdul Qadir Jailani ini.
Editor : Edhy Dharmawan