Bulog Gandeng PWI Peduli Salurkan Bantuan Pangan Dampak Covid-19

“Alhamdulillah, kali ini distribusi pangan lancar-lancar saja dan stok tetap terjaga,” kata Awaludin

Menurutnya Posisi Strategis Wartawan dan Media Jurnalistik dapat menenangkan masyarakat sehingga tidak terjadi kegaduhan yang tak berdasar.

Lanjutnya, dalam banyak kasus, kepanikan masyarakat dalam menyikapi suatu keadaan, seperti stok pangan, lebih banyak dipicu oleh faktor psikologis ketimbang kondisi pasar atau kenyataan di lapangan.

“Misalkan ketika diberitakan stok pangan tinggal sekian. Masyarakat panik sehingga terjadi gejolak pasar. Padahal, sesungguhnya yang terjadi selama ini ialah bahwa berkurangnya stok pangan di pasar masih tergolong aman dan dan kenaikan harga yang terjadi itu lantaran mengikuti hukum pasar. Kepanikan itu yang sesungguhnya memicu gejolak pasar. Belum lagi jika ada oknum tertentu yang memainkan kondisi psikologis masyarakat itu,” beber Awaludin.

Dia mengimbau masyarakat tidak perlu panik dalam menyikapi peristiwa semacam itu karena sesaui dengan mandat yang dituagaskan pemerintah, Bulog mati-matian menjaga distribusi, kualitas, dan stok pangan, khususnya beras, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pandangannya, harga pangan pokok sesungguhnya dapat dikendalikan.

Pertama, konsumsi pangan khususnya beras oleh masyarakat relatif flat alias stabil. Masa panen dan jumlah produksinya dapat diprediksi. Dengan begitu, pengaturan distribusi dan stok dapat dilakukan secara baik sehingga dapat mengurangi gejolak pasar dan kepanikan masyarakat yang dilandasi aksi-aksi spekulatif.

Pos terkait

banner 468x60