Dikatakannya, peningkatan penjualan terjadi pada peralatan anak dan mainan balita sedangkan jenis pakaian masih lesu.
Maka, Little Wonderland lebih banyak mempromosikan produk jualannya melalui sosmed karena wabah corona belum berakhir meski sudah memasuki new normal.
Sementara itu, Husna Olfia S.E.I, pemilik Mayla Amin Baby Shop mengaku mengalami hal yang sama, terjadi penurunan omset sampai saat pandemi covid-19.
“ Sebelum adanya pandemi Covid-19 penjualannya selalu meningkat terlebih lagi mendekati Idul Fitri, tetapi saat sejak bulan Maret mulai mengalami penurunan hingga mencapai 50 persen,”tuturnya.
Penyebabnya, kata Husna, para orang tua enggan membawa anak-anaknya keluar rumah sehingga keperluan perlengkapan bayi dan anak tidak besar.
Meski demikian, ia mengaku terjadi kenaikan omset pada penjualan pakain keseharian anak. Karena aktivitas hanya dilakukan di rumah sehingga orang tua membelikan pakaian untuk keperluan di rumah.
” Para orang tua hanya memberikan aktivitas anak-anaknya di rumah saja, sehingga pakaian yang di pakai buat dirumah lebih banyak terjual,” ucap Husna.
Bahkan, memasuki bulan Juni dan new normal ini baby shop yang terletak Jln Martapura Lama, Se Lulut Kecamatan Sei Tabuk ini mulai merasakan kenaikan omset akibat promosinya di media sosial.
“ Posting gambar produk seperti baju, celana dan perlengkapan lainnya melalui group-group Whatsapp dan Instagram selalu saya lakukan guna meningkatkan penjualan disaat kondisi seperti ini,” jelasnya.
Baik Husna maupun Umelva berharap era new normal mampu mengembalikan ekonomi masyarakat pulih dan toko mereka kedatangan banyak pembeli.
Reporter : M Hidayatullah
Editor : Yudha Aditya