Wartaniaga.com, Kapuas- Unik itulah yang tergambar dari tas khas provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Terbuat dari anyaman rotan, ternyata tas ini bukan hanya diminati oleh pasar lokal tetapi juga manca negara.
Adalah Hj Mastaliah salah seorang pengrajin menuturkan mampu menjual ratusan buah dalam satu bulannya.
“ Pembelinya paling banyak dari luar daerah, pulau jawa, tamu-tamu dari pemerintah daerah Kuala Kapuas dan Kalteng,” ujarnya kepada Wartaniaga.com di kediamannnya Jalan Cilik Riwut, Kapuas.
Menurut Mastaliah, dirinya sering diikut sertakan dalam berbagai pameran oleh pemerintah setempat, mulai dari Jakarta, Bali, Batam dan berbagai daerah lainnya.
“ Saat pameran itulah rata-rata pembelinya dari luar negeri, apalagi di Bali dan Batam, hampir semua turis asing manca negara suka tas ini,” papar wanita yang juga Ketua Koperasi Wanita Ridha Ilahi ini.
Selain itu, tak jarang juga produk-produk dibawa oleh Dinas Koperasi dan UKM pemkab Kapuas dan pemprov Kalteng untuk menjadi oleh-oleh saat mereka kunjungan kerja ke berbagai daerah di Indonesia.
“ Saya sangat bersyukur, produk khas Kalteng ini bisa laku dan dikenal diberbagai daerah di Indonesia,” ucap wanita yang sudah lebih dari 5 tahun menggeluti anyaman tas khas Kalteng ini.
Soal harga, Mastaliah mematok mulai dari Rp 100.000 hingga jutaan rupiah, tergantung motif, corak dan proses pengerjaannya.
Bahkan, untuk menambah kesan modern dan update karyanya, ia sempat belajar di Bandung bagaimana membuat tas dan sejenisnya yang baik dan memiliki nilai jual. “ Satu bulan lebih saya dan suami belajar di Bandung,” tambahnya.