Wartaniaga.com, Banjarmasin – Tidak seriusnya pelaku koperasi membuat ratusan koperasi di Banjarmasin kolaps alias gulung tikar, parahnya ketidak seriusan itu diiringi oleh tidak maksimalnya para pelaku koperasi dalam melakukan pengembangan usaha.
Padahal sejatinya seluruh koperasi di wilayah Banjarmasin selalu mendapat pembinaan dan bimbingan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Tenaga Kerja, namun karena kurang efektifnya pengurus koperasi menyerap hal itu maka banyak yang berdampak pada gulung tikar.
Perihal tersebut dibenarkan PLT kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Tenaga kerja Kota banjarmasin. Nurbiansyah mengatakan pihaknya prihatin dengan para anggota koperasi yang kurang berinovasi agar dapat bersaing dalam kompetisi dagang.
“Modal dan keterbatasan lahan menjadi salah satu penyebabnya, pelaku usaha perorangan pasti mempunyai modal besar untuk memulai usahanya, sedangkan UMKM dibawah naungan koperasi terbatas,” ungkapnya kepada wartaniaga.com, Rabu (30/10).
Lebih jauh dari itu, Nurbi mengungkapkan tidak semata hanya tergantung modal dan lahan, pola pikir yang kreatif juga harus dikembangkan oleh anggota koperasi tersebut agar tidak kalah bersaing dengan bisnis perorangan.
“Misalnya inovasi dalam hal kemasan makanan, suasana tempat, dan pelayanan yang bagus dari pelaku UMKM juga akan bisa mendongkrak pendapatan dan menarik pelanggan, tidak hanya tergantung modal” ucapnya.
Menurutnya, pihak Dinas Koperasi sudah sering dan tetap melakukan pembinaan dan sosialisasi terhadap koperasi yang ada di Banjarmasin, akan tetapi fakta dilapangan masih belum banyak koperasi mempunyai keseriusan yang tinggi agar bisa mengembangkan usaha pada koperasi itu.
“Kurangnya kreatifitas menjadi dasar dari kejadian ini,” bebernya.
Norbiansyah menuturkan pihaknya sedang mengkaji untuk merumuskan formula yang cocok bagi koperasi yang sudah tenggelam demi mencari solusi dari banyaknya koperasi yang bangkrut tersebut.
“Salah satunya dengan memaksimalkan edukasi pada setiap koperasi agar mengembangkan semua potensi yang ada demi kesejahteraan anggota dan eksistensi keberadaan UMKM di bawahnya” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Koperasi, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, Drs. Sojuangon Hutauruk, M. Si menyebutkan di Banjarmasin terdapat ratusan koperasi yang tidak beroperasi lagi disebabkan oleh minimnya keefektifan kinerja mereka.
“Ada 211 koperasi di Banjarmasin yang tutup, bahkan ada yang menutup usaha mereka sendiri karena bangkrut hal ini juga menjadi pembenahan kami agar tidak ada lagi koperasi yang gulung tikar,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Reporter : Zakir
Editor : Mukta
Foto : Zakir