IRT di Sungai Jingah Bikin Kebun Sehat

IRT di Sungai Jingah Bikin Kebun Sehat

Wartaniaga.com, Banjarmasin – Siapa bilang kalau mau berkebun harus mempunyai lahan yang luas. Pekarangan rumah pun bisa dimanfaatkan sebagai perkebunan, tidak harus menggunakan tanah persawahan yang luas sebagai media bercocok tanam.

Seperti yang dilakukan oleh sejumlah ibu rumah tangga (IRT) di Komplek Kenanga, Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin, setiap pagi sekitar pukul 08.00 sampai pukul 10.00 pagi setelah selesai membereskan rumah, sejumlah IRT disana mengisi waktu dengan merawat dan membersihkan dua buah “Kebun Sehat” berbasis hidroponik yang terletak di lapangan terbuka milik warga. Kegiatan itu kemudian dilanjutkan pada pukul 17.00.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Pekerjaan merawat kebun seperti pengecekkan kadar nutrisi pada air, melakukan pembasmian hama pada tanaman, pembersihan lingkungan kebun dari rumput liar menjadi rutinitas keseharian bagi anggota perkebunan tersebut yang berjumlah 40 orang (1 kebun 20 orang) dan diketuai oleh Hj. zaleha yang juga menjabat sebagai kader posyandu di Kelurahan Sungai Jingah.

IRT di Sungai Jingah Bikin Kebun Sehat

 

Hj. zaleha membeberkan perkebunan hidroponik tersebut berasal dari bantuan yang diberikan oleh BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan, menurutnya hal ini sangat membantu masyarakat sekitar terutama dalam bidang ekonomi.

“Alhamdulillah kami sangat terbantu dengan adanya perkebunan ini,” kata Hj. Zaleha kepada wartaniaga.com, Rabu (16/10).

Hj. zaleha menyebutkan jenis sayuran yang ditanam seperti sawi daging (pakcoy), selada air, tomat, cabai, kangkung, dan seledri. Tapi yang menjadi komoditas utama perkebunan adalah selada dan pakcoy.

“Kebanyakan pembeli berasal dari restoran dan rumah makan yg sudah berlangganan” ucap Hj Zaleha sembari membersihkan tanaman pakcoy dari hama ulat.

IRT di Sungai Jingah Bikin Kebun Sehat

Soal pestisida, Hj Zaleha mengungkapkan cairan itu dibuat sendiri dengan bahan dasar berasal dari campuran bawang putih, tembakau dan cabai yang diracik bersama air. Lalu disemprotkan pada tanaman yang terkena hama. “Intinya semua tanaman yg kami tanam disini dikelola secara herbal tanpa pestisida kimia,” tegasnya.

Menurutnya, dalam sekali panen, kelompok Kebun Sehat ini bisa meraup keuntungan jutaan rupiah dari hasil penjualan sayur tersebut. Harga jualnya pun juga murah, dibawah harga pasar. Selada air hanya Rp. 35.000/kg dan pakcoy hanya Rp. 30.000/kg. Keuntungan setiap kali penjualan akan dibagi rata kepada setiap anggota.

“Setidaknya ada kegiatan dan pemasukan lain dibandingkan hanya diam saja dirumah” katanya.

Reporter : Zakir
Editor : Mukta
Photo : Zakir

Pos terkait

banner 468x60