Wartaniaga.com, Banjarbaru – Kabut asap yang melanda Kota Banjarbaru semakin menutup penglihatan masyarakat, apalagi bagi pengendara motor. Pantauan, Wartaniaga.com, jarak di lokasi jarak pandang diperkirakan berjarak 200 meter hingga 100 meter.
Salah satu warga Jalan Landasan Ulin, Nila, mengatakan sekitar jam enam pagi hingga pukul delapan jarak pandang yang biasanya terlihat seketika menjadi hamparan padang asap yang tebal dan pedih membuat Ia harus berkonsentrasi.
“Biasanya tidak kabut setebal ini, pas sudah mau berangkat kerja seketika kabut asap menjadi tebal dan pedih dimata syukurnya tetap bisa konsentrasi,”
Senada juga diucapkan warga Guntung Patung, Ida mengaku terkejut akibat kabut asap tebal tadi pagi hampir membuat pengendara roda dua dan empat bertabrakan. Namun, untungnya tidak sampai terjadinya luka serius.
“Akibat kabut sempat terjadi kecelakaan, tapi alhamdulilah tidak ada yang luka. Asap tadi pagi merupakan yang paling tebal di Kota Banjarbaru, dan hal ini, perlu waspada dan harus berkonsentrasi dalam mengemudi dan berkendara.
Menanggapi itu, Kepala Seksi Lingkungan DLH Kota Banjarbaru, Mila, kabut asap dalam beberapa hari ini memang perlu diwaspadai, walaupun tidak berbahaya dan masih dibawah normal, namun, tetap menjadi pengawasan dalam mengukur intervensi bahaya kabut asap.
“Saat ini memang tidak membahayakan, akan tetapi masih jadi pengawasan kami walaupun intervalnya tidak beresiko,” ungkapnya.
Ia menambahkan untuk jarak pandang saat ini memang memprihatinkan mulai dari jarak 200 meter hingga 100 terjadi setiap pagi menjelang siang, disarankan agar masyarakat waspada agar selalu menggunakan lampu jarak jauh dan klakson untuk mengetahui adanya aktivitas pengendara lain.
“Pagi tadi menuju siang memang jarak pandangnya 200 meter hingga 100 meter, tetap disarankan agar masyarakat tetap waspada dengan menggunakan lampu jarak jauh saat berkendara dalam beraktivitas,” pungkasnya.
Saat ini, intervensi pengukuran yang dilakukan oleh DLH Kota Banjarbaru masih berstatus aman. Bahkan, masih jauh dari tingkat bahaya akan tetapi masyarakat tetap memakai masker dan waspada terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh kabut asap itu sendiri.
Repoter : Riswan
Editor : Hamdani
Foto : Riswan