Wartaniaga.com,Banjarbaru- Idul Fitri merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh semua umat muslim tidak terkecuali bagi Musidah, bukan hanya sebagai hari kemenangan tetapi baginya saat inilah dirinya panen. Betapa tidak, berprofesi sebagai penjual bunga atau kembang untuk keperluan ziarah kubur, ia bisa memperoleh hasil lebih dari hari biasa.
Jika pada hari-hari biasa dirinya hanya memperolah ratusan ribu dalam sehari, menjelang dan saat hari lebaran pendapatanya bisa mencapai 3 kali lipat.
” Ulun biasanya jualan kambang barenteng ini H-5 dan H+3 lebaran” tuturnya dalam bahasa banjar kepada wartaniaga.com.
Dikatakannya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun yang lalu diwaktu 5 hari berjualan itu bisa mendapatkan Rp 5 juta lebih atau rata-rata Rp 1 juta perhari.
“ Hari biasa Rp 200 an tetapi menjelang lebaran sampai lebaran ke 3 bisa dapat Rp 1 juta sehari bahkan lebih” katanya seraya menambahkan hari Minggu saat hari biasa rata-rata Rp 300 an.
Musidah mengakui diwaktu-waktu seperti ini harga kembang mengalami kenaikan, jika pada hari biasa kembang melati dijual Rp 5 000 pergelas, lebaran menjadi Rp 10.000. Begitu juga dengan kembang kenanga yang saat lebaran dibandrol Rp 15 ribu padahal pada hari biasa hanya Rp 5.000 per renteng.
Senda dengan Musidah, Wati juga menuturkan hal yang sama, meski tidak mau membeberkan pendapatannya, ia mengaku saat lebaran omsetnya meningkat 100 persen.
“ Sama seperti yang lain, Alhamdulillah naik 2 kali lipat dari biasanya” ujarnya singkat.
Sebagaimana diketahui sepanjang jalan Achamd Yani dari Km 20 hingga 29 terdapat banyak pemakaman dari berbagai kerukunan warga. Dan momentum inilah yang dimanfaatkan Wati dan yang lainnya untuk menjual kembang sebagai keperluan ziarah kubur.
Reporter : Edhy Dharmawan
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Edhy Dharmawan