Wartaniaga.com, Banjarmasin – Aroma wangi yang semerbak dan puluhan rentengan kembang menemani tiga orang wanita yang sedang sibuk merangkai kembang Melati di tengah rumah milik Noor Hayati yang beralamat di Jalan Pengambangan, Banjarmasin Timur.
Kegigihan, senyum dan tawa bahagia serta canda dilakoni oleh ketiga wanita yang berprofesi sebagai perenteng kembang Melati yang digunakan dalam berbagai acara penting seperti pernikahan, resepsi dan upacara kematian.
“30 tahun sudah saya menggeluti usaha renteng kembang ini,” ucap Noor Hayati kepada wartaniaga.com (20/9).
Wanita berusia setengah abad ini menggeluti bisnis renteng atau rangkai kembang sejak ia menginjak usia belia yakni pada umur 20 tahun.
“Usaha renteng kembang ini mulai orang tua dulu, saya hanya melanjutkan, jadi ada 30 tahunan dah,” katanya.
Noor Hayati mengatakan dalam 15 buah rangkai kembang bisa menghabiskan waktu 30 menit. “Kalau pesanan kembang, untuk nikahan, pengajian, dan membuat payung kembang, biasanya gawi bersama dengan tetangga untuk merangkai kembang bersama,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan proses bisnis renteng kembang meliputi kembang yang diantar pemilik kebun kemudian direnteng dan selanjutnya diambil oleh pemesan kembang di rumah perenteng kembang.
“Biasanya orang mengantar pukul 08.00 Wita, kemudian kami merangkai dari pukul 10.00 sampai 17.00, kembang yang sudah dirangkai disimpan di kulkas untuk besok dijual kembali,” ujarnya.
Noor Hayati menambahkan, kalau kembang yang dirangkai laku semua, dalam satu hari dengan keuntungan 50 ribu per 100 renteng kembang.
“Alhamdulillah, dari penghasilan renteng kembang ini bisa membeli tanah kebun di sungai Martapura,” tutupnya.
Reporter : Aya
Editor : Mukta
Photo : Aya