Wartaniaga.com, Banjarbaru – Kunjungan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam rangka percepatan untuk realisasi peningkatan produksi padi terutama di Kalimantan Selatan.
“Kalsel ini merupakan kunjungan kedua setelah Sumatera Selatan, mereka mendapatkan target diminta 500 ribu hektar, memang potensinya sangat besar. Kemudian untuk Kalsel diminta pak Menteri sebanyak 200 ribu hektar,”ujar Syamsir Rahman Pj Bupati Tanah Laut usai acara Pertemuan Pembinaan Penyuluhan Pertanian Wilayah Kalsel, Banjarbaru (16/11).
Untuk itu lanjut Syamsir yang juga Kepala DKPP Provinsi Kalsel ini, kita akan meting kembali untuk perkabupaten/kota dan nanti malam akan rapat dengan kepala dinas masing-masing kabupaten/kota. “Besok akan disepakati bersama Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Selatan,” imbuhnya.
Sedangkan terhadap 200 ribu hektar, Syamsir menyebutkan percepatan yang akan kita manfaatkan selain dilahan akselerasi juga dilahan tadah hujan. Ia berharap dengan menambah produksi yang sebenarnya Kalimantan Selatan sudah mengalami surplus yang saat ini sebanyak 850 ribu ton setahun.
“Berapa kebutuhan untuk memberi makan 4,3 juta penduduk Kalimantan Selatan hanya 600 ribu ton dan selebihnya diminta untuk Kalimantan Tengah dan Timur,” papar Syamsir.
Ia menyebutkan, secara keseluruhan di Kalimantan, hanya Kalimantan Selatan yang surplus. Sedang Kalteng, Kaltim, Kalbar dan Kaltara mereka minus. “Untuk itu karena kita punya potensi untuk menyuplai pangan, pak Menteri bersama pak Gubernur diminta untuk meningkatkan indeks pertanaman sekarang, jadi yang tanam 1 kali menjadi 2 kali, yang 2 kali jadi 3 kali,”sambungnya.
Bagaimana kemudahannya, Syamsir menjelaskan mereka akan memohon kepada kementerian agar petani cepat bekerjanya tidak dengan manual, kita memintakannya alat-alat mesin pertanian seperti hand traktor, traktor roda 4 juga eksavator.
“Agar percepatan kompanisasi, kemudian saluran-saluran kita kembalikan seperti semula. Kita pernah tahun 2020 tahun kemaren lahan terkena banjir. Jadi lahan banyak tertutup salurannya itu akan dibuka kembali,”jelasnya.
Untuk bagaimana juklak dan juknis dan lain-lain, Ia akan menindaklanjuti seminggu kedepan bersama kementerian pertanian. “Kita berharap untuk Kalimantan Selatan, pertanian petani yang terkena tungro dan lainnya ini bisa bangkit kembali jadi andalan Kalimantan dan Indonesia pada khususnya,”tutup Syamsir.
Editor : Eddy Dharmawan