Wartaniaga.com, Banjarbaru – Target agar Indonesia kembali swasembada pangan kembali digaungkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Untuk mendukung hal itu, Mentan mengajak para penyuluh dan insan pertanian lainnya untuk bekerja keras.
Penegasan itu disampaikan Mentan saat menghadiri Pertemuan Pembinaan Penyuluhan Pertanian wilayah Kalimantan Selatan, Kamis (16/11) di Aula Gedung KH Idham Chalid Komplek Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarbaru. Kegiatan itu juga dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor.
Sebelum hadir di Kalimantan Selatan, Mentan juga sempat menyapa penyuluh di Sulawesi Tengah (6/11) dan Sumatera Selatan,(13/11).
Dalam kunjungan kerjanya, Mentan Amran membakar semangat penyuluh di Provinsi Kalimantan Selatan untuk bersama bekerja bahu membahu dalam mencapai target peningkatan produksi padi khusus di wilayah Kalimantan Selatan.
Foto bersama usai kegiatan Pertemuan Pembinaan Penyuluhan Pertanian Wil Kalsel (Foto:Ist)g
“Saya hadir di sini, bertemu teman-temanku para penyuluh untuk mengajak bersama bekerja keras dalam upaya meningkatkan produksi pangan sekaligus sekali lagi meraih swasembada,” katanya.
Mentan Amran juga minta dukungan dari Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur dan semua pihak terkait termasuk TNI untuk bersama menyukseskan amanah presiden Jokowi untuk mencapai kembali swasembada
“2019-2020 kita pernah swasembada, dan itu adalah hasil kerja keras kita bersama. Kita, Petani Penyuluh dan Babinsa, untuk itu harus kita lanjutkan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, bahwa Kalimantan Selatan punya potensi lahan rawa nomor satu yang akan digarap dalam menggedor produksi pangan
Mentan Andi Amran Sulaiman mengungkapkan kelanjutan program pemanfaatan lahan rawa untuk Indonesia bisa swasembada pangan.
Untuk tahap awal, Amran menyebut Kementan sudah siap menanam padi di 500 ribu hektare lahan rawa pada awal tahun 2024 mendatang.
Kemudian, 3 bulan berikutnya akan menanam padi di 500 ribu hektare sisanya. Maka, jika ditotal dalam setahun Kementan agak menggarap lahan rawa 1 juta hektare agar Indonesia bisa swasembada pangan.
“Pertama itu 500 ribu hektare, mungkin setelah selesai ini 3 bulan, 3 bulan berikutnya 500 ribu hektare lagi. Kita identifikasi,” ujarnya.
Adapun untuk lokasinya, Amran menyebut ada 10 provinsi. Namun untuk tahap awal, akan dilakukan di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Lampung.
“1 juta hektare itu yang nomor satu adalah Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalbar, Sumatera Utara, Lampung. Ada 10 provinsi,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengucapkan terimakasih atas kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian.
“Semoga kegiatan ini mendapatkan rumusan-rumusan strategis terkait pertanian di Kalimantan Selatan ,” ujar Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel ini.
Kita tahu lanjutnya, sektor pertanian dan penyuluh pertanian satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Mereka adalah ujung tombak kedepan kebutuhan pangan di Kalimantan Selatan.
“Ketersediaan pangan di Kalimantan Selatan sebagai penyangga IKN di Pulau Kalimantan sangat baik saat ini yaitu masih surplus,” jelasnya.
Menurutnya, kita tidak harus puas dan terus produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Sebagai penyangga IKN, tantangan itu harus kita hadapi bersama dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian menjadi berjaya,” tandasnya.
Dalam laporannya, Penyelenggara kegiatan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan tema yang diusung adalah “Dukungan Penyuluhan dan Petani Dalam Meningkatkan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Kalimantan Selatan”.
“Tujuan kegiatan untuk memotivasi penyuluh pertanian, para petani dan steakholder yang terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Kalimantan Selatan,” tuturnya.
Sebagai pengingat Provinsi Kalimantan Selatan merupakan penyangga komoditas pangan strategis yang mempunyai potensi lahan sawah, khususnya lahan rawa.
Disampaikan pula bahwa kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada adalah penyuluh pertanian.
Kegiatan ini dihadiri peserta sebanyak lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari para Penyuluh Pertanian, Petani Milenial, Kelompok Wanita Tani (KWT), P4S, KTNA serta stakeholder pertanian di seluruh Kalimantan Selatan.
“Melalui pertemuan ini diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi dilapangan untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali Swasembada Pangan,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan diawali dengan Pelatihan Teknis Gerakan Tani Pro Organik dalam Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung.
Menurutnya, pemerintahan saat ini menempatkan sektor pertanian untuk memperkuat ekonomi dan pertahanan nasional.
Pada era perkembangan teknologi saat ini arah pembangunan pertanian yang hendak diwujudkan adalah pertanian yang maju, mandiri dan modern berbasis IT sehingga dalam tantangan apapun pertanian Indonesia tetap berproduksi sehingga mampu menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Editor : Eddy Dharmawan