Wartaniaga.com, Banjarbaru – Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru H Said Abdullah menghadiri tausiah dan mengikuti Salat Subuh Berjama’ah bersama Prof KH Yahya Zainul Ma’arif Lc MA PhD atau akrab disapa Buya Yahya (Pengasuh LPD dan Ponpes Al-Bahjah Cirebon Jawa Barat) di Masjid Agung Al-Munawwarah Kota Banjarbaru, Kamis (7/9).
Saat memberikan sambutan, Sekdako Said Abdullah mengucapkan selamat datang di Banjarbaru kepada Buya Yahya Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) dan Ponpes Al-Bahjah Cirebon Jawa Barat.
“Terima kasih sudah bisa hadir dan memberikan tausyiah kepada jama’ah Masjid Agung Al-Munawwarah kota Banjarbaru. Semoga apa yang disampaikan Buya Yahya dapat bermanfaat bagi kita semua,” ujar Sekda dalam sambutannya.
Sementara itu dalam tausiahnya, Buya Yahya menyampaikan bahwa sangat banyak pahala jika kita melaksanakan salat Subuh dengan berjama’ah di Masjid, dan tetap berdiam di Masjid sampai melaksanakan salat Isyraq dan Dhuha, maka akan mendapat pahala seperti orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.
“Adapun Salat Dhuha itu, pahalanya besar. Setara dengan Salat Witir, setara dengan Salat Qabliyah, Ba’diyah. Begitu juga Salat ba’da Isya, itu salat sunat Rawatib dan pahalanya mendekati fardhu,” ungkap Buya Yahya.
Bahkan lanjutnya, ba’da Isya itu lebih besar pahalanya dari salat Tarawih.Ada orang salat Tarawih tidak salat Ba’diyah Isya ini adalah kebodohan.
Buya Yahya mengatakan waktu salat Dhuha ketika matahari sedang meninggi, ukurannya apabila matahari terbit dan dibawahnya bisa diisi matahari lagi itulah waktunya.
“Dalam menghadiri majelis seperti ini syarat yang paling utama adalah menata hati kita, tidak ada kebencian, dendam, dengki diantara kita, baik yang mengambil ilmu atau yang memberi ilmu,” paparnya.
Jadi seorang penuntut ilmu itu, harus mahabbah, cinta untuk mendapatkan ilmunya.
“Maka harus kita pastikan, tidak ada benci diantara kita, dengki dan tidak ada kesombongan baik yang memberi ilmu ataupun yang mendapatkan ilmu,” tandas Buya Yahya.
Editor: Eddy Dharmawan