Wartaniaga.com, Banjarbaru – Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru menggelar Vaksinasi Boster 1 dan 2 dengan menggandeng Lapas IIB Kota Banjarbaru, Senin (13/2) pagi.
Bertempat di Aula Lapas Cempaka Banjarbaru vaksinasi digelar, selain petugas dan staf juga warga binaan yang mengikuti vaksin.
Ada 1.927 orang warga binaan yang saat ini menempati Lapas IIB Kota Banjarbaru,”ujar Dedy Kasubsi Perawatan Lapas IIB Kota Banjarbaru.
Hari ini lanjut Dedy, kita melaksanakan vaksinasi dengan target sebanyak 500 orang, baik petugas dan warga binaan.
Sedangkan dr Natasia selaku kepala kesehatan Lapas IIB Kota Banjarbaru mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi petugas dan warga binaan 400 lebih.
“Vaksin yang digunakan untuk Boster 1 dan 2, yang tersedia tadi 45 vial,”ujarnya.
Pihaknyapun menyambut baik kegiatan vaksinasi Boster tersebut, sedang jumlah meskipun tidak mencapai target disebabkan persediaan vaksin terbatas.
Dedy menambahkan bahwa sebelumnya mereka sudah pernah kerjasama juga dengan pihak TNI-Polri, BIN sedangkan Dinkes Kota Banjarbaru sering, mulai vaksin, pemeriksaan HIV dan penyakit menular lainnya.
“Kami akan kembali menggelar Vaksinasi, tergantung ketersediaan vaksin oleh Dinas Kesehatan Banjarbaru,”tutup Natasia.
Sementara itu, Kabid P2P Dinkes Kota Banjarbaru, Erni Syafrida Noor mengatakan bahwa Vaksinasi di Lapas IIB Kota Banjarbaru merupakan bagian yang juga perlu diwaspadai adanya penyebaran Covid-19.
“Target kita tadi 500 orang, cuma yang teralisasi sebanyak 413 orang karena persediaan vaksin tidak cukup,”ujar Erni.
Erni menambahkan untuk ketersediaan vaksin sebenarnya cukup, cuma dibagi ke beberapa fasyan kesehatan lainnya.
“Insya Allah Rabu ini akan datang support vaksin dari pusat di Provinsi, mudahan cepat disuplay kedaerah, terutama yang expired date lebih panjang,”ungkapnya.
Untuk vaksin Boster yang digunakan adalah Pfizer sebanyak 49 vial. “Kenapa Pfizer, karena vaksin ini lebih support dengan vaksin-vaksin sebelumnya,”tambah Erni.
“Kami berharap agar seluruh masyarakat dapat mengikuti vaksin Boster ini, agar pandemi bisa berubah jadi endemi,”pungkas Erni.
Editor: Eddy Dharmawan