Wartaniaga.com,Banjarbaru-Puluhan kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di Kota Banjarbaru. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat, tercatat ada sebanyak 30 kasus DBD yang terjadi dari tanggal 1 sampai 19 Januari 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Erni Syafrida mengatakan bahwa pihaknya gencar melakukan kegiatan edukasi tentang 3M Plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) kepada masyarakat sebagai upaya pengendalian DBD.
“Upaya penanganan penderita kasus DBD sudah dengan cepat dilakukan sesuai protap (Prosedur Tetap),” ujar Erni.
Erni menambahkan, Unit Pelaksana Teknis Dinkes (UPTD) Kota Banjarbaru, yakni Puskesmas juga sudah melakukan berbagai langkah preventif dan promotif untuk pengendalian penularan DBD (Nyamuk Aedes Aegypty), seperti kegiatan pemantauan jentik berkala oleh petugas Puskesmas di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat umum lainnya.
“Selain itu, fogging juga efektif dilakukan dalam antisipasi adanya peningkatan kasus DBD,” katanya.
Lebih lanjut, Erni menyampaikan bahwa sebagai evaluasi dalam upaya menekan angka kasus DBD, maka rencana aksi yang sedang dilakukan yaitu perlunya penguatan manajemen data, sehingga data yang cepat dan akurat dapat segera diketahui di suatu wilayah tersebut.
Selain itu sambungnya, memperkuat koordinasi lintas program dan sektor terkait, kemudian merumuskan rencana aksi tersebut, sehingga dapat meningkatkan upaya gerakan pengendalian DBD.
“Di Banjarbaru, sudah dilakukan upaya pengendalian pemutusan mata rantai penularan, sesuai SOP yang dapat dilakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan fogging,” pungkasnya.
Editor:Eddy Dharmawan