Wartaniaga.com, Pelaihari – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN ) Pelaihari kembali menggelar kegiatan pelaksanaan pembinaan penggunaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan untuk Satuan Kerja ( Satker ) MTsN 7 dan MTsN 8 Tanah Laut.( 28/12/2019 ).
Bertempat diruang Mini Treasury Learning Center ( Mini TLC ) KPPN Pelaihari, kegiatan berlangsung selama 2 hari, yakni tanggal 26 dan 27 Desember 2019. kemaren.
Kepala KPPN Pelaihari, Woro Triwening Renggani mengatakan, Sebagai Satker yang baru mendapatkan alokasi dana pada tahun 2020, kedua Satker dibawah lingkup Kementrian Agama Kabupaten Tanah Laut tersebut merasa perlu untuk diajarkan bagaimana cara pengelolaan alokasi anggaran yang tercantum dalam DIPA dan tata cara menyusun laporan keuangan yang baik.
Penyuluhan Kelola Keuangan dari KPPN
Sebelumnya, Kepala MTsN 7 Tanah Laut, melalui suratnya tanggal 13 Desember 2019 tentang Permohonan Kelas Khusus Belajar Aplikasi dan Pengelolaan Keuangan, menyampaikan permintaan bimbingan dan pelatihan kepada KPPN Pelaihari.
Sejalan dengan wujud pelaksanaan salah satu program inovasi BEKANTAN ( Berbagi Tingkatan Pengetahuan ), KPPN Pelaihari menyambut baik permintaan Kepala MTsN tersebut dengan menyelenggarakan kelas khusus terkait pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan untuk pengelola keuangan.
Kelas pembelajaran tersebut tidak hanya diikuti oleh tim pengelola keuangan dari MTsN 7 Tanah Laut, namun juga diikuti oleh tim dari MTsN 8 Tanah Laut yang sama-sama baru mendapatkan alokasi anggaran APBN pada tahun 2020 ini.
Narasumber dalam pelatihan tersebut digawangi oleh tim dari Seksi Pencairan Dana dan Manajemen Satker ( PDMS ), juga dari Seksi Verifikas, Akuntansi dan Kepatuhan Internal ( VeraKI ) serta Sub Bagian Umum, Tim pengajar dikoordinir oleh Widyastuti Puji Lestari selaku Kepala Seksi PDMS dan para staf yaitu Ahmad Hifni, Muhammad Issa Billah, Joko Prasityo dan Ricky Taufanando.
Materi yang disampaikan pada kesempatan tersebut mulai dari Overview Pengelolaan Keuangan Negara, Aplikasi Paksanaan Anggaran ( SAS dan SAKTI Web ), Aplikasi Aset dan Pelaporan ( SIMAK, Persediaan, SAIBA ), diulas juga bagaimana mewujudkan laporan yang berkualitas sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN.
Pada hari pertama mengupas Alokasi SAS, yakni aplikasi utama yang digunakan oleh Satker merupakan pengguna layanan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN ) seluruh Indonesia, termasuk KPPN Pelaihari. Dari aplikasi ini Satker membuat Surat Perintah Membayar ( SPM ) yang menjadi dasar KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana ( SP2D ).
Setelah itu dana APBN yang masuk dalam DIPA Satker tersebut bisa dicairkan melalui rekening penerima. Bukan hanya itu, di aplikasi ini juga Bendahara bisa membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), baik Bendahara Pengeluaran maupun Bendahara Penerimaan.
Pada hari kedua kupas tuntas Aplikasi Pelaporan yang terdiri dari Aplikasi SAIBA, SIMAK BMN dan Persediaan. Dengan simulasi angka yang digunakan pada hari sebelumnya, berlanjut dengan simulasi pada aplikasi SAIBA sampai dengan bentuk laporan keuangan. Materi aplikasi SAIBA terkait tata cara mencatat transfer-transfer keuangan ( Data DIPA, Belanja, Penerimaan, Aset dan sebagainya ) hingga pencetakan laporan-laporan.
Pencatatan Aset sebagai belanja barang habis pakai melalui aplikasi persediaan. Dengan demikian selama 2 hari telah tersimulasi pencatatan kuitansi melalui aplikasi SAS hingga percetakan laporan neraca pada aplikasi SAIBA.
” Kami sangat mengapresiasi atas semangat para pengelola keuangan Satker MTsN 7 dan MTsN 8 Tanah Laut yang berkeinginan untuk mempelajari tata cara pengelolaan keuangan yang baru pertama kali reralokasi dalam DIPA tahun 2020 ini, sehingga diharapkan meskipun baru pertama kali namun nantinya mampu menjadi pengelola keuangan yang baik dan memanfaatkan alokasi anggaran yang tersedia untuk belanja yang berkualitas dan sesuai ketentuan,” tutur Woro Triwening.
Ditambahkannya sebagai Satker baru, diharapkan MTsN 7 dan MTsN 8 Tanah Laut dapat menjalin koordinasi yang baik, seperti sinergi yang selama ini telah terlaksana antara KPPN Pelaihari dengan seluruh stakeholder lainnya.
Kegiatan transfer knowledge semacam ini sangat efektif diterapkan sebagai pembelajaran Satker, khususnya bagi pengelola keuangan pemula atau siapa saja pegawai yang ingin mempelajari tentang pengelolaan keuangan negara, karena selain penyampaian materi secara teori juga langsung dipraktekan dengan penggunaan aplikasi.
Hal ini dirasa sangat bermanfaat bagi stakeholder KPPN Pelaihari sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan SDM yang berkompeten pada bidang keuangan, baik petencanaan, pelaksanaan anggaran, maupun pelaporan.
“Kedepan diharapkan inovasi BEKANTAN ini akan lebih banyak lagi dimanfaatkan oleh Stakeholder KPPN Pelaihari, sehingga para pengelola keuangan di lingkup wilayah kabupaten Tanah Laut lebih handal dan kualitas pelaksanaan anggaran semakin meningkat,” tutup Woro Triwening.
Reporter : Tony Widodo
Editor : Muhammad Zahidi
Foto : Tony Widodo