Wartaniaga.com, Marabahan – Dimotori oleh Asbullah AS, S.H., Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memulai rangkaian monitoring di bidang kesejahteraan rakyat, tepatnya di ranah pendidikan dan kesehatan.
Didampingi Dr. H. Abdul Hasib Salim, M.A.P., dan Sahrudin, S.Ag.,. Asbullah mengunjungi Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) 2 Marabahan di Anjir Muara pada Kamis (18/01) pagi untuk meninjau sejauh mana penerapan Kurikulum Merdeka.
“Maksud dan tujuan kami kesini sebagai ajang silahturahmi dan diskusi terkait pelaksanaan pembelajaran. Pemerintah sekarang ini telah meluncurkan kurikulum baru yang diberlakukan di Indonesia. Pada kesempatan ini kami ingin mendapatkan gambaran bagaimana kurikulum tersebut berlaku disini,” ucap politisi partai PPP tersebut.
Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada kedekatan bakat dan minat para siswa siswi agar dapat memilih pelajaran sesuai dengan passion (keinginan).
Sudah 2 tahun SMK 2 Marabahan menerapkan Kurikulum Merdeka ini, hal ini disampaikan Anang Setianto, S.T., mengatakan Kurikulum Merdeka sudah berjalan 2 tahun yang dilakukan oleh SMK 2 Marabahan.
“Salah satunya dengan menerapkan Learning Management System (LMS), yang sangat kami tekankan adalah pembelajaran berkarakter,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, Komisi IV juga menyerap aspirasi dari pihak SMK 2 Marabahan. Salah satunya dari guru pendidikan Alquran.
Sahroni mengharapkan tempat ibadah yang layak pakai, sudah mempunyai mushola, tapi ketika hari hujan, shaf perempuannya itu bocor dan sebagian atap menggunakan terpal.
Selama ini, pembangunan shaf perempuan bukan dari dana sekolah, tapi dari dana anak binaan saya yang memenangkan lomba habsi dan pidato.
“Salah satunya memenangkan piala Paman Birin dan mendapatkan beasiswa di Universitas di Kalsel,” harapnya.
Asbullah berterimakasih atas saran dan masukan dari para tenaga pendidik, hal ini sangat berguna untuk membangun pendidikan Kalsel yang berkualitas.
“Ini masukan berharga bagi kami guna menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) kita di tahun 2024”, tutur politisi asal banjarmasin tersebut.
Kegiatan monitoring berlanjut ke sektor kesehatan. Rombongan Komisi IV didampingi kepala Puskemas Kurau, H. Imam Erawahyudi. S.Kep., Ns., beserta jajarannya meninjau langsung sejauh mana kesiapan sarana dan prasarana maupun tenaga kesehatannya dalam menghadapi ancaman demam berdarah di Kurau, Kabupaten Tanah Laut.
Komisi IV melalui Asbullah menanyakan bagaimana kesiapan puskesmas Kurau dalam menghadapi musim penghujan yang sangat rentan muncul wabah demam berdarah, “Ahamdulillah kami mendapat penjelasan bahwa berbagai macam program sudah dilaksanakan, bahkan sampai turun ke lapangan untuk melihat lokasi yang berpotensi menjadi bibit penyakit demam berdarah,” tuturnya.
H. Imam sampaikan apresiasinya kepada rombongan Komisi IV yang telah memperhatikan yang bekerja di lapangan langsung.
“Terkait hal ini kami sudah laksanakan penyuluhan ke masyarakat salah satunya dengan program 3M dan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk di rumah penduduk dan alhamdulillah 2 tahun ini tidak ada yang terkena demam berdarah ini,” tutup H. Imam.
Editor: Aditya