Wartaniaga.com, Banjarmasin – Khidmatnya hari Natal bersama keluarga tak dapat dirasakan oleh 2 mahasiswa ULM Banjarmasin yang menganut agama Nasrani ini, mereka adalah Bernadus Refikriste Mardiyanto dan Clinton Purba.
Bagi Bernadaus dan Clinton, khidmatnya acara Natal biasanya identik dengan berkumpul bersama keluarga besar mereka di kampung halaman. Tapi demi pendidikan yang sedang ditempuhnya, kali ini mereka berdua rela merayakan Natal tanpa suasana berbaur keluarga.
Merayakan Natal Jauh dari Keluarga
Clinton menceritakan, pada perayaan Natal biasanya ia berkumpul bersama keluarga besar. “Suasana Natal seperti ini biasanya Kami berkumpul bersama keluarga besar di rumah kakek di Medan,” bebernya.
Ia melanjutkan biasanya ia dan keluarganya menggelar makan bersama sembari diselingi dengan cerita-cerita nostalgia dalam menikmati waktu suasana Natal yang penuh kebahagiaan.
Remaja yang sedang menimba ilmu di Prodi (Program Studi) Pendidikan Fisika 2016 FKIP ULM ini mengaku kali ini adalah moment ke-4 kalinya ia merayakan Natal sendiri di perantauan.
Hal ini membuatnya merasa sedih karena tidak bisa berkumpul dengan saudaranya di kampung halaman karena terkendala jadwal kuliah dan dana untuk membeli tiket pesawat ke Medan.
“Keluarga saya di kampung halaman pun ikut sedih, namun mereka tidak mau mengungkapkannya pada saya. Mereka tetap mendukung saya. Sekarang saya merayakan Natal bersama Bernadus, dia teman baik saya sekaligus saudara satu angkatan di organisasi,” papar lelaki dari suku Batak ini.
Curhatan tidak jauh beda dilontarkan oleh Bernadaus Refikriste Mardiyanto. disebutkannya, hanya saja dalam selama tiga tahun kuliah di ULM, Bernadus sudah pernah menikmati pengalaman perayaan Natal bersama keluarga di kampung halaman sebelumnya, yaitu Mojokerto, Jawa Timur.
“Natal kali ini adalah momen kedua kalinya saya tidak bersama keluarga. Tahun lalu saya ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan juga, jadi saya tidak bisa pulang ke kampung halaman untuk bertemu sanak saudara,” ujar mahasiswa Pendidikan IPS angkatan 2017 ini.
Ia menyebut, keluarga besarnya memberi dukungan penuh dengan keputusannya yang lebih mengutamakan pendidikan. Karenanya, keluarga besarnya di Mojokerto pun justru memberi semangat ketika ia tidak bisa pulang kampung untuk berkumpul bersama sanak saudara.
“Keluarga di kampung masih memaklumi saja mas ketika saya tidak bisa ikut merayakan Natal bersama mereka,” pungkas Ketua Umum UKMF (Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas) FKIP ULM ini.
Kedua mahasiswa yang tidak memiliki keluarga di perantauan itu pun sempat kebingungan untuk merayakan Natal. Dengan waktu libur kuliah yang singkat dan jadwal kegiatan yang padat, mereka tidak mungkin pulang ke kampung halamnnya masing-masing.
Hingga Akhirnya Clinton dan Bernadaus memutuskan untuk merayakan Natal secara sederhana bersama keluarga kecilnya di Sekretariat UKMF IMPAS-B FKIP ULM.
“Saya sangat bersyukur memiliki teman di organisasi yang mempunyai tingkat toleransi yang tinggi. Walaupun berbeda agama dengan saya, mereka tidak menjauhi saya,” tutupnya.
Reporter : Zakiri
Editor : Muhammad Zahidi
Foto : Zakiri