Wartaniaga.com, Banjarmasin – Puluhan anak kunci bergelantungan menunggu calon tuannya, mesin reparasi terus berdengung diatas sebuah meja yang terletak didalam kios kecil berukuran 1×1 meter beratapkan seng itu, satu persatu anak kunci pergi meninggalkan dermaga reparasi kunci milik Saipullah.
Berada ditepi Jalan Sultan Adam tak membuatnya terganggu dengan kondisi bising lalu lalang pengendara roda dua dan lainnya, dalam sehari Saipullah mampu menyelesaikan 5 hingga 10 anak kunci yang di order.
“Saya sudah 2 tahun menjajal usaha reparasi kunci ini, mulai dulu saya awalnya ikut orang, kemudian dengan menabung ya saya buka sendiri akhirnya ini,” kata Saipullah kepada wartaniaga.com (7/9).
Ia mengklaim usaha reparasi kunci yang ia jalani saat ini sudah mampu menopang kebutuhan hidupnya bersama istri dan dua orang anaknya, berbekal kemampuan cakap menabung, Saipullah mengaku menikmati hidup seperti demikian.
“Saya memberanikan diri untuk membuka usaha ini dari modal uang tabungan saya,” ucapnya.
Saipullah menyebut Sistem kerja reparasi kunci duplikat ini cukup mudah karena adanya bantuan mesin yang sistemnya pun sama dengan mesin fotokopi yang sangat praktis.
“Cukup dibuat contohnya, kemudian membentuk secara otomatis anak kunci yang satunya,” ungkapnya.
Disisi lain Saipullah bersyukur dengan ilmu yang didapatnya saat menjadi karyawan, pola pikirnya yang mumpuni mampu membuat dirinya menjadi pebisnis reparasi kunci.
Berbekal harga murah dan sistem kerja cepat yakni hanya dengan kurun waktu hitungan menit Saipullah mampu menyelesaikan satu anak kunci,” Kalau harga paling sekitar 15 sampai 30 ribu rupiah,” ujarnya.
Dengan usaha mikro tersebut Saipullah mampu menjadi pahlawan serta tulang punggung dari keluarga kecilnya, ” cukup saja buat sehari-hari, kadang kalau lebih saya tabung,” tutupnya.
Reporter : Aya
Editor : Mukta
Photo : Aya
