Wartaniaga.com, Banjarbaru – Guyuran hujan yang telah membasahi bumi Kalsel dua hari ini belum mendapatkan pengaruh besar terhadap pengurangan titik panas (Hotspot). Kondisi itu potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih terbilang rawan.
Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyuddin Noor, mengatakan dua hari terakhir memang sudah terjadi hujan cukup deras dibeberapa bagian wilayah Provinsi Kalsel. Namun, hasil keterangan data BMKG Stasiun Bandara Syamsudin Noor tidak mempengaruhi indeks pengurangan hotspot.
“Dua hari terakhir ini hujan deras dibeberapa wilayah termasuk Banjarmasin, Gambut dan sekitarnya memang dirasakan oleh masyarakatnya, namun, titik hotspot masih tinggi dari hasil data BMKG,” ujarnya kepada wartaniaga.com via selular, Sabtu (28/9).
Selain itu, Wahyu menyampaikan seluruh wilayah yang ada di Kalsel hingga kini masih dinyatakan status siaga darurat akibat potensi besar terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih terjadi, walaupun hasil laporan dari tim BPBD Kalsel kabut asap sudah berkurang hingga 25 persen.
“Kami masih melakukan status siaga darurat walaupun hujan dalam tiga hari kedepan masih tetap turun dan potensi karhutla masih tinggi, walaupun kabut asap sudah turun menjadi 25 persen akan tetapi harus dipantau setiap harinya,” bebernya.
Terpisah, Staff Data danInformasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Selatan, Yosef Luky Prasetya, mengungkapkan tiga hari kedepan Kalsel akan diguyur hujan cukup deras, akan tetapi dari hasil analisa pihaknya curah hujan di wilayah tersebut masih belum dikatakan maksimal karena masih berada dibawah 50 persen, maka dari itu hujan yang terjadi saat ini hanya mengurangi titik panas yang bersifat sementara.
“Tiga hari kedepan memang akan terjadi hujan yang deras di Kalsel, akan tetapi analisa yang kami dapatkan curah hujan di Kalsel berada dibawah 50 persen yaitu 30 hingga 20 persen, artinya titik hotspot walau berkurang sementara artinya tidak menutup kemungkinan bisa jadi masih terjadi kebakaran,” pungkasnya.
Ia juga membeberkan titik hotspot yang berkurang dalam dua terakhir dan potensi terjadinya hujan deras di wilayah Kalsel antara lain Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan, Tabalong hingga Banjarmasin.
“Untuk titik hotspot yang sebenarnya rawan memang daerah Martapura, Hulu Sungai Selatan sampai Tabalong hingga Banjarmasin, tapi potensi hujan disana pun juga besar,” tutupnya.
Reporter : Riswan
Editor : Hamdani
Foto : Riswan