Wartaniaga.com,Banjarbaru- Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Drs H Birhasani geram karena gas Elpiji harganya melambung jauh di atas ketentuan yang berlaku hingga mencapai Rp 30.000. Baginya, ini sudah diluar kewajaran, banyak mereka yang berkecukupan membeli komoditas yang diperuntukan bagi masyarakat miskin ini.
“ Sudah jelas bahwa elpiji 3 kg diperuntukan untuk masyarakat miskin dengan penghasilan di bawah Rp 1,5 juta tetapi mereka yang berkemampuan lebih juga menggunakannya” ungkapnya, Kamis (3/1).
Menurut Birhasani, pada pertengahan Desember lalu, pihaknya bersama Pertamina telah menambah 100 ribu tabung gas elpiji 3 kg untuk kesiapan Natal dan Tahun Baru.
“ Bersama Pertamina, sejak 17 Desember lalu kami telah meluncurkan sebanyak 100 ribu tabung ke 26 agen yang ada diseluruh Kalsel” katanya.
Disebutkannya, Pertamina mendistribusikan sebanyak data orang miskin di Indonesia akan tetapi banyak orang yang mampu juga turut membeli gas lebel miskin itu. “ Wajar manakala selalu terjadi kelangkaan dan harga yang mahal” ucapnya.
Dirinya mengaku tidak bisa melakukan pengawasan sampai ke pedagang eceren. “ Pengawasan kami hanya bisa sampai pangkalan selanjutnya pada tingkat eceranlah yang sering menaikan harga” ujarnya.
Lebihlanjut katanya, selama sistem penjualan terbuka diterapkan maka masalah kelangkaan dan harga yang mahal akan selalu terjadi. “ Harapan kita ke depan agar sistem penjualannya tertutup sehingga dapat dikendalikan harganya” tandasnya
Birhasani berharap ada kesadaran dari masyarakat agar persoalan ini tidak selalu terjadi. ” Perlu kesadaran masyarakat yang mampu agar segera insyaf,” pungkas Birhasani.
Reporter : Edhy Dharmawan
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Edhy Dharmawan